Intel Mendapat Suntikan Dana SoftBank Senilai 2 Miliar Dolar Ketika Kesulitan Mendapatkan Relevansi AI

R24/tya
Logo Intel terlihat di antara chip dalam ilustrasi ini /Reuters
Logo Intel terlihat di antara chip dalam ilustrasi ini /Reuters

RIAU24.COM Intel telah mendapatkan investasi ekuitas senilai $2 miliar dari SoftBank Group Jepang, menandai sebuah kepercayaan besar terhadap upaya pemulihan yang dilakukan produsen chip AS tersebut.

Kesepakatan yang diumumkan pada hari Senin ini muncul di tengah upaya Intel untuk kembali mendapatkan pijakannya di persaingan chip kecerdasan buatan (AI) setelah bertahun-tahun mengalami kegagalan.

Suntikan modal baru ini akan menjadikan SoftBank salah satu dari 10 pemegang saham teratas Intel, menurut Reuters.

Raksasa investasi Jepang ini membayar $23 per saham, sedikit di bawah harga penutupan Intel pada hari Senin sebesar $23,66.

Berdasarkan kapitalisasi pasar Intel, pembelian ini setara dengan kepemilikan saham hampir 2 persen, menjadikan SoftBank investor terbesar keenam perusahaan tersebut.

Kesepakatan ini memperkuat ambisi besar SoftBank dalam pengembangan AI, termasuk proyek pusat data Stargate senilai $500 miliar di AS.

Meskipun investasinya besar, SoftBank tidak akan mengambil alih kursi dewan direksi Intel maupun berkomitmen untuk membeli chip-nya, lapor Reuters.

Reaksi pasar dan latar belakang Gedung Putih

Berita tentang kesepakatan itu mendorong saham Intel naik 5,6 persen dalam perdagangan setelah jam kerja, sementara saham SoftBank turun lebih dari 5 persen pada hari Selasa.

Pengumuman ini juga muncul beberapa hari setelah laporan bahwa pemerintah AS sendiri mungkin akan membeli saham Intel.

Bloomberg melaporkan bahwa Washington sedang mempertimbangkan untuk mengambil alih kepemilikan hingga 10 persen setelah pertemuan baru-baru ini antara CEO baru Intel, Lip-Bu Tan, dan Presiden Donald Trump.

Trump telah mengkritik hubungan Tan di masa lalu dengan perusahaan-perusahaan Tiongkok, meskipun beberapa sumber mengatakan kepada Reuters bahwa investasi SoftBank tidak terkait dengan diskusi Gedung Putih.

CEO SoftBank, Masayoshi Son, menggambarkan kesepakatan ini sebagai taruhan strategis terhadap basis semikonduktor Amerika, dengan mengatakan bahwa grup tersebut yakin manufaktur dan pasokan semikonduktor canggih akan semakin berkembang di Amerika Serikat, dengan Intel memainkan peran penting, seperti dikutip Reuters.

Tantangan Intel yang semakin meningkat

Bagi Intel, pendanaan ini merupakan penyelamat.

Perusahaan tersebut membukukan kerugian sebesar $18,8 miliar pada tahun 2024, kerugian tahunan pertamanya sejak 1986. Saingannya, AMD, terus mengikis dominasinya di pasar komputer pribadi dan server, sementara TSMC dari Taiwan terus memimpin dalam manufaktur chip kontrak.

Rencana Intel yang mahal untuk membangun bisnis pengecoran logam yang dapat menyaingi TSMC telah gagal.

Menurut Reuters, perusahaan tersebut kini sedang mempertimbangkan perubahan signifikan dalam strategi chip kontraknya untuk menarik pelanggan besar, meskipun langkah tersebut bisa jadi mahal.

Para analis industri mengatakan posisi Intel sebagai perancang sekaligus produsen chip masih bisa menjadi penentu.

"Peran ganda Intel sebagai perancang sekaligus produsen secara unik memposisikannya sebagai platform terbaik di AS yang berpotensi bersaing dengan TSMC," ujar Charu Chanana, kepala strategi investasi di Saxo, kepada Reuters.

Serbuan AI SoftBank

Investasi SoftBank di Intel merupakan bagian dari gelombang taruhan besar yang lebih besar tahun ini.

Perusahaan Jepang ini telah berkomitmen sebesar $30 miliar untuk OpenAI dan mendukung proyek Stargate, yang akan membangun pusat data besar di seluruh AS.

Sebagai bagian dari proyek tersebut, Foxconn Taiwan mengatakan pada hari Senin bahwa mereka akan memproduksi peralatan pusat data dengan SoftBank di fasilitasnya di Ohio, yang sebelumnya merupakan pabrik kendaraan listrik.

Kemitraan Intel dengan SoftBank menawarkan bantuan keuangan jangka pendek, tetapi kebangkitannya dalam jangka panjang akan bergantung pada apakah Intel akhirnya dapat bersaing di pasar chip AI — perlombaan di mana Nvidia dan TSMC sudah jauh di depan.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak