RIAU24.COM - Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) pada Sabtu (2 Agustus) menyatakan bahwa timnya di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia (PLTN) Ukraina mendengar ledakan dan melihat asap mengepul dari lokasi di dekatnya.
PLTN tersebut menyatakan bahwa salah satu fasilitas pendukungnya diserang hari ini, demikian pernyataan IAEA.
IAEA menyatakan bahwa tidak ada kerusakan langsung pada reaktor, tetapi hal ini menimbulkan risiko keselamatan global.
"Fasilitas pendukung tersebut terletak 1.200 meter dari perimeter lokasi PLTN, dan tim IAEA masih dapat melihat asap dari arah tersebut pada sore hari," kata badan pengawas nuklir tersebut.
PLTN Zaporizhzhia adalah PLTN terbesar di Eropa dan termasuk dalam 10 PLTN terbesar di dunia.
Beberapa laporan juga mengindikasikan bahwa seorang warga sipil tewas di dekat PLTN Zaporizhzhia di tengah penembakan Ukraina terhadap kawasan industri di dekatnya, kata operator PLTN tersebut.
"Akibat penembakan artileri oleh Angkatan Bersenjata Ukraina di area PLTN Zaporizhzhia, kebakaran terjadi di kawasan industri tersebut. Saat inspeksi lokasi, ditemukan sebuah kendaraan penumpang sipil yang rusak, yang tidak terkait dengan operasi PLTN. Kami sangat menyesal, seorang warga sipil yang tewas ditemukan di dalam kendaraan tersebut," ujar operator tersebut dalam sebuah unggahan di media sosial Telegram.
Saat petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api, sebuah truk pemadam kebakaran menjadi sasaran pesawat nirawak Ukraina, menurut unggahan tersebut
"Sekali lagi, saya menyerukan pengendalian militer semaksimal mungkin di dekat fasilitas nuklir untuk mencegah risiko kecelakaan nuklir yang berkelanjutan," kata Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi.
Sementara itu, pasukan Rusia melancarkan serangan rudal ke ibu kota Ukraina, Kyiv, Minggu pagi.
Pemerintah militer kota mengonfirmasi serangan tersebut, dan warga melaporkan mendengar ledakan keras tak lama setelah tengah malam, yang mengguncang gedung-gedung di seluruh wilayah.
Sementara itu, serangan pesawat tak berawak Ukraina dilaporkan menyebabkan kebakaran di sebuah depot minyak di kota Sochi, Rusia, menurut Gubernur daerah Veniamin Kondratyev.
(***)