RIAU24.COM - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Sarmuji memilih irit bicara saat ditanya soal isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) dan mengganti ketua umum Bahlil Lahadalia.
Dorongan pergantian Bahlil lantaran dia terlalu memihak dan mengikuti cara kerja Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi.
Hal ini membuat sebagian internal partai menilainya sebagai aib.
"Desas desus tidak perlu ditanggapi. Ibarat asap tanpa api," ujarnya dikutip dari rmol.id, Kamis, 31 Juli 2025.
Tak hanya itu, menurut hitung-hitungannya, Golkar pasti 'masuk lumpur' jika tetap dibawah kendali Bahlil.
Semua ini karena Bahlil terus-terusan menjadikan beringin penopang Jokowi.
Semua itu diperparah dengan sikap Bahlil sebagai menteri Kabinet Merah Putih yang merusak citra pemerintah.
Seperti tersangkut skandal tambang Raja Ampat, samapi larangan pengecer menjual LPG 3 kilogram.