RIAU24.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kesepakatan perdagangan baru dengan Korea Selatan yang menetapkan tarif impor sebesar 15%.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya meredakan ketegangan perdagangan dengan mitra dagang utama sekaligus sekutu strategis AS di Asia.
"Dengan bangga saya umumkan bahwa Amerika Serikat telah menyetujui Perjanjian Perdagangan Penuh dan Lengkap dengan Republik Korea," tulis Trump di Truth Social, dilansir Reuters, Kamis (31/7).
Kesepakatan ini menjadi sinyal positif menjelang tenggat waktu 1 Agustus yang sebelumnya ditetapkan Trump untuk menaikkan tarif impor dari berbagai negara.
Baca Juga: Iran Mendeportasi Ratusan Ribu Orang Afghanistan, Ini Alasannya
Korea Selatan, yang selama ini menjadi eksportir besar semikonduktor, baja, dan otomotif ke AS, sebelumnya menghadapi tarif hingga 25 persen sebelum kesepakatan tercapai.
Sebagai bagian dari kesepakatan, Korea Selatan sepakat untuk menginvestasikan 350 miliar dolar AS di Amerika Serikat dalam proyek-proyek pilihan pemerintahan Trump, membeli produk energi AS senilai 100 miliar dolar AS, serta membuka pasar bagi produk otomotif dan pertanian dari Amerika, tanpa mengenakan tarif tambahan.
Namun, sejumlah pejabat Korea Selatan menegaskan bahwa pasar beras dan daging sapi tidak akan dibuka lebih lanjut dalam kesepakatan ini. Diskusi terkait regulasi pangan masih akan berlanjut.
Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung, yang baru dilantik pada Juni lalu, menyambut kesepakatan tersebut sebagai pencapaian penting.
Baca Juga: Trump Menampar Suriah dengan Tarif Maksimum 41 Persen
Ia mengatakan, kesepakatan tersebut telah menghilangkan ketidakpastian dalam lingkungan ekspor dan menetapkan tarif AS lebih rendah atau sama tingginya dengan para pesaing utama.
“Kita telah melewati rintangan besar,” tulis Lee dalam unggahan di Facebook.
Trump juga menyatakan bahwa Presiden Lee akan melakukan kunjungan resmi ke Gedung Putih dalam dua minggu ke depan.