Puluhan Orang Tewas Akibat Insiden Pesawat Angkatan Udara Bangladesh Jatuh Menimpa Sekolah

R24/riz
Pesawat latih AU jatuh di Bangladesh
Pesawat latih AU jatuh di Bangladesh

RIAU24.COM - Setidaknya 19 orang tewas dan 164 orang luka-luka setelah sebuah jet latih angkatan udara Bangladesh jatuh di sebuah sekolah di ibu kota, Dhaka.

Menurut militer dan seorang petugas pemadam kebakaran, pesawat F-7 BGI buatan China itu jatuh di sebuah sekolah bernama Milestone School and College, pada sore hari saat para siswa sedang belajar.

Dinas Pemadam Kebakaran dan Pertahanan Sipil mengatakan sedikitnya 19 orang tewas, yang sebagian besar merupakan pelajar.

Sedangkan 116 orang lainnya berhasil diselamatkan, namun menderita luka-luka. Sebagian besar korban bahkan menderita luka bakar.

Baca Juga: Beberapa Jam Sebelum Perundingan Tentang Dukungan untuk Ukraina, Kiev Dibombardir Rusia

Pemerintah mengumumkan hari berkabung nasional pada hari Selasa besok (22/7) dan memerintahkan bendera setengah tiang dikibarkan di seluruh negeri.

Militer mengatakan pesawat tersebut lepas landas dari Pangkalan Angkatan Udara Bangladesh A.K. Khandaker di wilayah Kurmitola, Dhaka, pukul 13.06 waktu setempat. Tak lama kemudian, pesawat jatuh dan langsung terbakar. 

Diberitakan bahwa pesawat itu mengalami kerusakan teknis, namun komite tingkat tinggi di Angkatan Udara akan melakukan penyelidikan untuk menentukan penyebabnya.

“Pilot yang bernama Letnan Penerbang Md. Toukir Islam, telah melakukan segala upaya untuk mengalihkan pesawat dari daerah padat penduduk ke lokasi yang lebih jarang penduduknya. Namun sayangnya pesawat itu menabrak gedung dua lantai,” ujar militer seperti dikutip dari The Associated Press.

Media lokal melaporkan bahwa sebagian besar korban luka adalah pelajar. Para kerabat yang panik pun menggunakan peralatan seadanya seperti becak roda tiga untuk mengangkut korban luka ke rumah sakit setempat.

Warga setempat dan tim penyelamat terlihat memangku siswa yang terluka, sementara orang tua yang khawatir berlarian dengan panik.

Seorang ayah terlihat berlari sambil menggendong putrinya. Seorang ibu berteriak setelah menemukan anak bungsunya, tetapi mati-matian mencari anak sulungnya.

Pemimpin sementara Bangladesh, Muhammad Yunus, berjanji akan melakukan penyelidikan atas kecelakaan tersebut, dan menyampaikan duka cita yang mendalam atas kecelakaan memilukan di Milestone School and College.

Baca Juga: Laporan Investigasi Kecelakaan Pesawat Jeju Air Salahkan Pilot, Keluarga Korban Mengecam Temuan Tersebut

Dalam sebuah pernyataan, ia menyesalkan kerugian yang dialami oleh personel Angkatan Udara, siswa, orang tua, guru, staf, dan lainnya. Ia menyebut peristiwa ini sebagai momen duka nasional yang mendalam.

Sementara itu Rafiqa Taha, seorang siswa yang tidak hadir ke sekolah pada saat kecelakaan, mengatakan bahwa sekolah tersebut memiliki sekitar 2.000 siswa. Sekolah ini menawarkan pendidikan dari tingkat sekolah dasar hingga kelas dua belas.

"Saya ketakutan menonton video di TV," kata remaja berusia 16 tahun itu. "Ya Tuhan! Ini sekolah saya," ujarnya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak