RIAU24.COM - Menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan minum air putih sangat penting untuk kesehatan. Mengonsumsi cukup air berfungsi untuk mendukung organ tubuh, pencernaan, metabolisme, pembuangan limbah, hingga menjaga suhu tubuh tetap normal.
Salah satu topik yang masih sering dibicarakan adalah suhu air seperti apa yang baik untuk konsumsi? Sebagian orang berpendapat minum air dingin bisa berdampak buruk bagi kesehatan, benarkah demikian?
Air Dingin Bikin Sakit Tenggorokan?
Salah satu masalah kesehatan yang seringkali dikaitkan dengan air dingin adalah sakit tenggorokan. Tak sedikit orang yang beranggapan sakit tenggorokan bisa dipicu oleh kebiasaan minum air dingin, terlebih di musim hujan.
Belum Ada Bukti Kuat
Hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah yang mendukung klaim minum air dingin dapat menyebabkan sakit tenggorokan. Tapi ada beberapa penelitian yang mengaitkan konsumsi air dingin dengan kondisi kesehatan lain, seperti akalasia dan migrain.
Akalasia adalah kondisi langka ketika otot-otot esofagus atau kerongkongan tidak mampu mendorong makanan ke lambung secara normal. Ini membuat seseorang kesulitan menelan makanan atau minuman.
Dikutip dari Medical News Today, studi pada 2012 menemukan air dingin dapat memperburuk gejala akalasia. Ketika pasien diberi air hangat, kondisi kerongkongan menjadi lebih rileks sehingga mudah menelan.
Studi pada 2001 terhadap 669 partisipan perempuan menemukan air dingin dapat memicu sakit kepala bagi sebagian orang. Peneliti melaporkan 7,6 persen peserta mengalami sakit kepala setelah minum 150 ml air dingin melalui sedotan.
Peserta dengan riwayat migrain dua kali lebih mungkin mengalami sakit kepala setelah minum air dingin dibandingkan mereka yang tidak pernah migrain.
Mekanisme Lain
Sakit Tenggorokan atau faringitis merupakan kondisi ketika tenggorokan merasakan sensasi gatal atau terbakar. Kondisi ini dalam beberapa kasus dapat memicu kesulitan menelan atau bicara.
Sakit tenggorokan umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau alergi, bukan air dingin. Sebagian besar gejala sakit tenggorokan akan hilang dalam beberapa hari. Tapi sebaiknya, cek ke dokter bila gejala berlangsung lebih dari seminggu dan gejala makin parah.
Selain infeksi virus atau alergi, beberapa penyebab sakit tenggorokan lain meliputi:
- Infeksi bakteri.
- Tonsilitis (infeksi dan peradangan amandel).
- Gastroesophageal reflux disease (GERD).
- Berteriak atau berbicara terlalu keras.
- Tumor.
Meski tidak secara langsung memicu sakit tenggorokan, konsumsi air dingin mungkin berisiko melalui mekanisme lain.
Contohnya, pada orang yang sudah mengalami infeksi di tenggorokan, minum air dingin mungkin akan semakin mengiritasi jaringan tenggorokan. Akibatnya gejala sakit tenggorokan semakin terasa atau parah.
Selain itu, minum air dingin juga menyebabkan penyempitan pembuluh darah di lapisan tenggorokan. Kondisi ini akan menurunkan sementara aliran darah dan kekebalan lokal di area tenggorokan. Ini perlu diperhatikan mengingat saat musim hujan, kekebalan tubuh secara umum biasanya juga menurun.
Kondisi ini yang membuat tenggorokan akhirnya lebih rentan terinfeksi, sehingga meningkatkan risiko masalah tenggorokan.
"Konsumsi berlebihan air dingin dapat memicu kejutan pada sistem tubuh, terutama sistem pencernaan, menyebabkan beberapa orang merasakan nyeri sementara atau masalah pencernaan. Selain itu, air yang sangat dingin dapat sementara membatasi pembuluh darah di tenggorokan, menyebabkan rasa sakit atau iritasi," kata konsultan penyakit dalam senior Marengo Asia Hospital, Dr Mohan Kumar Singh dikutip dari Indian Express.
Cara Mengatasi Masalah Tenggorokan
Sakit tenggorokan akibat virus bisa sembuh sendiri dalam 5-7 hari tanpa pengobatan khusus. Tapi jika dirasa mengganggu, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Istirahat yang cukup untuk pemulihan diri.
- Konsumsi ramuan hangat sederhana seperti campuran teh dan madu.
- Konsumsi makanan pedas dan asam agar tidak memperparah iritasi.
- Hindari rokok dan paparan asap rokok
- Konsumsi obat pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen bila diperlukan.
Manfaat Air Dingin
Beberapa penelitian menunjukkan minum air putih saat berolahraga meningkatkan performa dan daya tahan tubuh. Penelitian tahun pada tahun 2012 menemukan minum air dingin selama berolahraga secara signifikan mengurangi kenaikan suhu inti dibanding air dengan suhu ruang.
Penelitian lain pada tahun 2014 meneliti efek berbagai jenis minuman terhadap performa bersepeda pada 12 atlet di iklim tropis. Peneliti melaporkan minuman es-slush lebih baik untuk performa dibandingkan bersuhu netral. ***