PTPN IV Regional III Bangun Pembangkit Biogas di Kampar, Gandeng Teknologi Jepang untuk Dorong Energi Terbarukan

R24/dev
PTPN IV Regional III Bangun Pembangkit Biogas di Kampar, Gandeng Teknologi Jepang untuk Dorong Energi Terbarukan
PTPN IV Regional III Bangun Pembangkit Biogas di Kampar, Gandeng Teknologi Jepang untuk Dorong Energi Terbarukan

RIAU24.COM - Komitmen kuat terhadap energi baru terbarukan (EBT) terus diwujudkan oleh PTPN IV PalmCo melalui entitasnya di Provinsi Riau, yakni PTPN IV Regional III. 

Bekerja sama dengan perusahaan teknologi asal Jepang Aiken Kakoki, PTPN IV membangun Pembangkit Tenaga Biogas (PTBg) Co-Firing yang berlokasi di kawasan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Sei Garo, Kabupaten Kampar.

Proyek ambisius ini memanfaatkan limbah cair kelapa sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME) sebagai bahan baku energi, dengan target uji performa (commissioning) pada akhir tahun 2025. 

Teknologi utama yang digunakan adalah Expanded Granular Sludge Bed (EGSB), sebuah teknologi terbaru dan efisien dalam menghasilkan gas metana dari limbah.

"Insya Allah, PTBg co-firing hasil kolaborasi PTPN IV dengan Aiken ini ditargetkan commissioning pada akhir tahun," kata Region Head PTPN IV Regional III, Ahmad Gusmar Harahap, Senin (7/7/2025).

Kerjasama PTPN IV dengan Aiken Kakoki Jepang telah dimulai sejak akhir 2023, melalui sejumlah tahapan mulai dari perencanaan detail, proses bidding, pengadaan barang, inspeksi, hingga pembersihan lokasi. 

Saat ini proyek tengah memasuki fase perizinan lingkungan dan pembangunan, yang ditargetkan rampung Oktober 2025.

"Setelah tahapan izin ini selesai, proyek akan dilanjutkan dengan konstruksi, instalasi peralatan, dan input benih granular sludge," tambah Gusmar.

Teknologi EGSB yang digunakan dinilai sebagai inovasi pertama di dunia untuk pengolahan POME skala industri. 

Teknologi ini tidak hanya menghasilkan gas metana sebagai sumber energi, tetapi juga dehydrated sludge yang memiliki nilai kalor tinggi hingga 5.110 kalori—bahkan lebih tinggi dari batu bara biasa.

"Kami mendapat informasi bahwa penerapan teknologi ini adalah yang pertama di dunia. Ini peluang emas bagi kami untuk mendukung program EBT nasional," jelas Gusmar.

Proyek ini didukung penuh oleh pendanaan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) dan sekaligus menjadi bagian dari program riset dua tahun Aiken Kakoki untuk pengembangan teknologi EBT di sektor perkebunan.

Head of PMO PTPN IV Regional III, Masrukin, menjelaskan bahwa produk sampingan dari pengolahan POME ini berpotensi menjadi sumber energi alternatif baru yang ekonomis dan ramah lingkungan.

"Nilai kalori dari sludge ini bahkan lebih tinggi dari batu bara. Ini membuka peluang energi alternatif dan memperkuat arah dekarbonisasi di sektor perkebunan," tegas Masrukin.

Sebagai informasi, PTPN IV Regional III juga telah memiliki instalasi PTBg co-firing di Lubuk Dalam, Kabupaten Siak, yang berhasil meraih Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK)—sertifikat pertama di sektor sawit nasional. Sertifikasi ini membuka akses perdagangan karbon dan memperkuat posisi PTPN IV sebagai pelaku industri berkelanjutan. ***

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak