RIAU24.COM - Pada Oktober 2024, pendaki gunung asal Irlandia bernama Paul Ferrell pernah terjatuh ketika mendaki Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat. Kisahnya kembali menjadi sorotan setelah belum lama ini pendaki asal Brasil bernama Juliana Marins meninggal setelah jatuh di Rinjani.|
Farrell menceritakan kondisinya saat terjatuh ke medan curam setinggi 200 meter. Farrell mengatakan saat itu ia sedang melepaskan sepatu dan sarung tangan karena ada kerikil yang mengganggu.
Tiba-tiba angin kencang muncul dan meruntuhkan tanah pijakan Farrell. Ia akhirnya terjatuh dan terpaksa masuk dalam mode 'bertahan hidup'.
"Saya mencoba menancapkan kuku dan tangan saya ke apa saja, hanya untuk memperlambat. Sampai saya melihat sebuah batu besar dan saya mencoba mengalihkan jalan saya ke arah batu itu. Saya menabrak batu itu, tetapi untungnya saya berhasil menghentikan laju jatuh," ceritanya dikutip dari BBC Brasil, Minggu (29/6/2025).
Ketika berada dalam jurang, ia berusaha mengatur napasnya. Meski jatuh ratusan meter, untungnya Farrell hanya mengalami beberapa luka dan goresan ringan di tubuhnya.
Meski begitu, ia tetap harus tetap waspada karena tempatnya tidak aman dan Farrell bisa terpeleset lagi kapan saja. Seorang wanita asal Prancis yang melihat kejadian itu berusaha kembali ke camp untuk mendapatkan bantuan.
Ia bertahan di batu selama 5-6 jam sampai akhirnya bantuan datang. Ia menggambarkan pengalaman itu sebagai hal yang sangat menyeramkan. Ferrell hanya bisa berharap untuk keluar dari situasi mengerikan itu.
"Sejujurnya, saya rela mematahkan lengan, kaki, atau semua tulang saya untuk keluar dari situasi itu. Jika saya perlu membuat perjanjian dengan Tuhan atau Iblis untuk keluar dari sana hidup-hidup, saya akan melakukannya," ceritanya.
Setelah diselamatkan, Farrell merasa sangat lega. Ia mengaku sangat bersyukur bisa selamat dan hampir kapok untuk naik gunung lagi.
"Saya suka adrenalin dan olahraga ekstrem, tetapi situasi ini hampir membuat saya jera," tandasnya.***