Presiden Prabowo Pamer Pertumbuhan Ekonomi di Depan Putin: Stok Beras, Danantara hingga Pertumbuhan 7 persen 

R24/zura
Presiden Prabowo Pamer Pertumbuhan Ekonomi di Depan Putin: Stok Beras, Danantara hingga Pertumbuhan 7 persen. (Dok. Sekretariat Negara)
Presiden Prabowo Pamer Pertumbuhan Ekonomi di Depan Putin: Stok Beras, Danantara hingga Pertumbuhan 7 persen. (Dok. Sekretariat Negara)

RIAU24.COM -Presiden Prabowo Subianto memamerkan kemajuan ekonomi Indonesia di bawah kepemimpinannya dalam St. Petersburg International Economic Forum 2025, Rusia. 

Prabowo berpidato dalam bahasa Inggris di depan publik internasional dalam gelaran tersebut.

Prabowo mendapatkan kesempatan satu panggung langsung dengan Presiden Vladimir Putin dan beberapa pemimpin dari berbagai negara, mulai dari China, Afrika Selatan, dan juga Bahrain.

Salah satu yang dipamerkan Prabowo adalah keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan produksi pangan, khususnya komoditas pokok macam beras dan jagung hingga 50%. Hal itu menjadi peningkatan terbesar sejak Indonesia berdiri menurut Prabowo.

"Saya bangga berdiri di hadapan Anda sekalian. Kita telah mencapai peningkatan produksi beras dan jagung sekitar 50%. Dan ini merupakan peningkatan produksi terbesar secara agregat dalam sejarah Republik Indonesia," papar Prabowo dalam pidatonya yang disiarkan virtual, Sabtu (21/6/2025).

Stok Beras 4,4 Juta Ton

Orang nomor satu di Indonesia itu juga memamerkan saat ini pemerintah berhasil memiliki stok beras terbesar sepanjang sejarah. Jumlahnya mencapai 4,4 juta ton. Menurutnya semua capaian mentereng ini dapat diraih cuma dalam 7 bulan dirinya menjabat.

"Dan sekarang kita memiliki 4,4 juta ton beras di gudang pemerintah kita, yang merupakan cadangan terbesar dalam sejarah Republik Indonesia. Hanya dalam beberapa bulan masa jabatan saya," beber Prabowo.

Menurutnya semua ini bisa dicapai dalam waktu yang singkat karena pemerintah yang dipimpinnya melakukan reformasi besar-besaran. 

Khususnya dalam melawan korupsi dan juga merevisi regulasi-regulasi yang merugikan.

"Kita telah meningkatkan efisiensi, kita berjuang keras melawan korupsi. Kita melakukan deregulasi, kita memangkas semua regulasi yang meningkatkan efisiensi, dan kita telah melihat hasil yang cepat," pungkas Prabowo.

BPI Danantara

Masih di pidato yang sama, Prabowo juga menyampaikan Indonesia baru saja membesut Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang menjadi lembaga pengelola investasi sovereign wealth fund.

Danantara disebutnya memiliki modal investasi dalam bentuk tunai senilai US$ 18 miliar atau sekitar Rp 293,4 triliun (kurs Rp 16.300).

Danantara, kata Prabowo, juga memiliki aset kelolaan senilai US$ 1 triliun terdiri dari kekayaan negara dalam bentuk BUMN dan berbagai aset-aset lainnya.

"Sekarang saya juga sudah membentuk sovereign wealth fund, yang kita sebut Danantara, yang artinya energi masa depan Indonesia. Jadi dana ini kita buat untuk melindungi kekayaan anak cucu kita. Dana ini sekarang sudah punya aset kelolaan sebesar US$ 1.000 miliar," sebut Prabowo.

"Dan tahun ini, kita punya uang tunai untuk investasi sebesar $18 miliar," tegasnya menekankan.

Purnawirawan Jenderal TNI itu pun mengajak semua kelompok untuk bekerja sama, tak terkecuali para pebisnis Rusia. 

Dia menekankan Indonesia tidak akan mengemis bantuan dalam mengajak kerja sama, namun ingin mencari mitra yang seimbang dan bekerja sama dalam skema yang setara.

Ekonomi Bisa Tumbuh 7%

Dengan pergerakan ekonomi yang kuat di dalam negeri, Prabowo yakin Indonesia mampu mengebut pertumbuhan ekonomi. 

Menurut prediksi yang diklaimnya didapatkan dari para ahli, pertumbuhan Indonesia di akhir tahun akan mencapai 7%.

Sementara itu di tengah tahun ini, ekonomi Indonesia setidaknya pasti akan kembali tumbuh ke level 5% untuk hitungan satu semester. 

Di kuartal I sebelumnya pertumbuhan ekonomi Indonesia sedikit melambat dengan pertumbuhan cuma 4,87%.

"Para ahli saya mengatakan kepada saya bahwa pada semester pertama ini, pertumbuhan ekonomi kita lebih dari 5%. Bahkan, pada akhir tahun ini, pertumbuhan ekonomi kita bisa mencapai hampir 7% atau bahkan lebih," beber Prabowo.

Dia menilai prediksi ekonomi yang membaik ini membuktikan bahwa perjalan Indonesia sudah memasuki jalur yang benar. Tujuannya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi 8% bisa terwujud dalam beberapa tahun ke depan.

(***) 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak