PDIP Klaim Ijazah Jokowi Dicetak di Pasar Pramuka, Rock Gerung: Jokowi Mulai Gugup

R24/zura
PDIP Klaim Ijazah Jokowi Dicetak di Pasar Pramuka, Rock Gerung: Jokowi Mulai Gugup.
PDIP Klaim Ijazah Jokowi Dicetak di Pasar Pramuka, Rock Gerung: Jokowi Mulai Gugup.

RIAU24.COM -Pernyataan politikus senior PDIP, Beathor Suryadi soal asal usul ijazah mantan presiden RI ke-7, Joko Widodo atau yang lebih sering dipanggil Jokowi, ramai dibicarakan. 

Hal ini kembali panas usai beathor menyebut bahwa ijazah Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) milik Jokowi itu dicetak ulang di Pasar Pramuka.

Di mana, ijazah itu dicetak di Pasar Pramuka yang berlokasi di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, menjelang Pilkada DKI Jakarta pada tahun 2012 lalu.

Mengenai hal ini, pengamat politik Rocky Gerung, mengklaim bahwa kubu Jokowi mulai gugup karena satu per satu mulai terbongkar.

Sebab, semakin banyak orang yang mengungkapkan pendapat mereka dan memperkuat argumen ahli digital forensik, Rismon Sianipar hingga pakar telematika, Roy Suryo soal dugaan ijazah palsu Jokowi.

"Jelas makin terbaca kegugupan di kubu Jokowi itu, karena satu per satu gejala yang tadinya hendak ditutupi, konsep-konsep pemalsuan itu tidak terjadi, pembuktian dengan menghadirkan para saksi itu bisa dikendalikan."

"Akhirnya gejala itu mulai luntur, masuk dalam gejala baru, yaitu makin banyak orang yang mau mengucapkan satu pandangan untuk memperkuat argumen dari Rismon, Roy Suryo, Dokter Tifa," ungkap Rocky, dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu (21/6/2025).

Rocky mengatakan, begitu diucapkan soal Pasar Pramuka, maka seluruh fokus penelitian itu berubah menjadi semakin dekat dengan pembuktian kepalsuan ijazah Jokowi.

"Semua anak Jakarta mengerti apa yang terjadi di Pasar Pramuka, mulai dari pesan skripsi, bahkan terang-terangan dipamerkan di situ, dulu masih ada semacam papan-papan kecil itu di pinggir trotoar 'Menerima Pesanan Skripsi, Menerima Cetak Ijazah'," katanya.

"Jadi semua hal yang kemudian dikaitkan dengan Pasar Pramuka itu menjadi unsur pembenar, hanya di Pasar Pramuka orang bisa memastikan, bahkan para sejarawan bisa teliti bahwa itu adalah pusat pemalsuan dan itu terbuka terang-terangan tahun 80-an," sambung Rocky.

Menurut Rocky, semua orang bahkan tahu bahwa di Pasar Pramuka itu yang ilegal bisa diubah menjadi legal karena ada kebutuhan.

Jadi, kata Rocky, Pasar Pramuka tersebut bisa dijadikan lokasi penelitian yang baru dalam kasus dugaan ijazah palsu Jokowi ini.

"Semua orang mengerti bahwa di situ adalah prosedur ilegal itu dibuat legal karena ada kebutuhan, jadi Pasar Pramuka itu betul-betul otentik untuk jadi semacam lokus penelitian baru," ungkapnya.

Rocky pun menganggap wajar jika Beathor mengetahui soal hal ini, karena dia merupakan aktivis Jakarta.

"Tentu saudara Beathor Suryadi itu mengerti karena Beathor adalah aktivis Jakarta yang lama juga beredar di sekitar pasar itu melalui jaringan LSM dan itu menunjukkan bahwa Beathor tidak main-main menunjuk Pasar Pramuka itu sebagai lokus di delik pemalsuan ijazah Jokowi," katanya.

Rocky lantas meminta agar kubu Jokowi bisa segera membuktikan keaslian ijazah tersebut, karena hal itu merupakan bagian dari etik, apalagi ini berkaitan dengan mantan kepala negara.

"Ya kita tunggu riset berikutnya, biarkan riset itu tumbuh, jangan seolah-olah pada prinsip siapa yang mendalilkan dia yang harus membuktikan."

"Oh ya tentu itu kalau di dalam hukum positif begitu pidana positif, tapi ini adalah soal etik yaitu dugaan pemalsuan yang dilakukan oleh seorang kepala negara yang dipilih oleh warga negara. Jadi ini hak warga negara untuk menagih kejujuran, bukan sekadar menagih keaslian ijazah," katanya.

(***) 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak