RIAU24.COM - Serangan udara mendadak Israel terhadap situs nuklir dan militer penting Iran pada hari Jumat (13 Juni) bukan sekadar serangan biasa itu adalah hasil dari perencanaan selama bertahun-tahun, pengumpulan intelijen, infiltrasi ke Iran, dan faktor-faktor seperti Mossad.
Operasi Rising Lion Israel adalah hasil dari operasi mata-mata intensif yang membantu Israel merusak pertahanan Iran sampai batas tertentu, tiga pejabat tinggi dari pemerintah Israel mengatakan kepada New York Times.
“Operasi tersebut dimulai dengan penyelundupan senjata ke Iran oleh agen Israel dan menyebarkan pesawat tak berawak di wilayah tersebut,” kata para pejabat.
Sebelum meluncurkan Operasi Rising Lion dan membunuh pejabat tinggi Iran, pemerintahan Netanyahu melacak pergerakan para ilmuwan dan pejabat tersebut.
Hal ini dilakukan bersama oleh intelijen militer Israel dan dinas intelijen asing Mossad.
Tim Israel menggunakan nama sandi ‘Dengan Kekuatan Singa’ salah satu pejabat mengatakan kepada kantor berita Amerika.
Para pejabat, yang berbicara kepada badan tersebut dengan syarat anonim, mengatakan mereka tidak tahu kapan dan bagaimana senjata itu diselundupkan ke Iran.
Serangan udara Israel terhadap Iran
Israel melancarkan serangkaian serangan udara terhadap Iran di bawah Operasi Rising Lion pada hari Jumat (13 Juni).
Puluhan jet tempur Israel menargetkan situs nuklir dan militer Iran.
Mayor Jenderal Hossein Salami, kepala Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), tewas dalam serangan Israel bersama dengan sejumlah pejabat penting lainnya.
Media Iran menyebut serangan itu sebagai pembunuhan langsung oleh pasukan Zionis.
Israel menargetkan situs nuklir penting Iran.
Selama Operasi Rising Lion, Angkatan Udara Israel (IAF) menargetkan beberapa lokasi penting di Iran, salah satunya adalah kompleks Natanz yang luas - fasilitas pengayaan uranium utama Iran.
Kompleks tersebut membentang sekitar 100.000 meter persegi di Provinsi Isfahan.
Kompleks tersebut sebagian terkubur di bawah dataran gurun di Iran bagian tengah. Lokasi tersebut menjadi pusat perhatian Barat dan Israel tentang ambisi nuklir Iran.
Khamenei peringatkan 'angkatan bersenjata sudah siap'
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memperingatkan Sabtu (14 Juni) bahwa angkatan bersenjata negaranya siap melawan Israel setelah pemerintah Netanyahu melancarkan serangkaian serangan udara terhadap negara Islam itu di bawah Operasi Rising Lion.
Melalui platform media sosial X, Khamenei menulis, "Rezim Zionis telah melakukan kesalahan besar, kekeliruan fatal, dan melakukan tindakan gegabah. Atas izin Tuhan, konsekuensi dari tindakan ini akan membawa rezim itu menuju kehancuran."
"Bangsa Iran tidak akan membiarkan darah para martirnya yang berharga tidak terbalaskan, dan tidak akan mengabaikan pelanggaran wilayah udaranya," tambahnya.
(***)