Menurutnya, hal tersebut merupakan langkah terukur, dikutip dari rmol.id, Sabtu, 14 Juni 2025.
"Tujuannya untuk mendongkrak daya beli masyarakat, memperkuat konsumsi domestik, sekaligus mendorong pemerataan ekonomi daerah," sebutnya.
"Paket stimulus ini dirancang untuk mengembalikan pertumbuhan ekonomi triwulan II kembali ke kisaran 5 persen melalui intervensi fiskal yang menyasar langsung penguatan daya beli masyarakat," ujarnya.
Tambahnya, stimulus diberikan dalam bentuk bantuan sosial, subsidi upah, dan insentif transportasi.
Semua diarahkan secara tepat sasaran kepada 18 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), 17 juta pekerja, dan jutaan masyarakat pengguna moda transportasi, baik darat, laut, maupun udara.
"Ini merupakan strategi fiskal guna memperkuat konsumsi domestik dan mendorong multiplier effect yang nyata, terutama dengan adanya momentum libur sekolah dan tanggal merah," ujarnya.