Iran Membalas Serang Israel dengan Lebih dari 100 Pesawat Nirawak

R24/tya
Pemimpin tertinggi Iran Khamenei /AFP
Pemimpin tertinggi Iran Khamenei /AFP

RIAU24.COM Militer Israel mengatakan Iran meluncurkan sekitar 100 pesawat tak berawak ke Israel pada hari Jumat (1'3 Juni) dan berupaya menembak jatuh pesawat-pesawat itu, menyusul gelombang serangan udara Israel di seluruh republik Islam itu.

"Iran meluncurkan sekitar 100 UAV ke wilayah Israel, yang sedang kami upayakan untuk dicegat," kata juru bicara militer Brigadir Jenderal Effie Defrin kepada wartawan.

Ia menambahkan bahwa serangan Israel terhadap Iran melibatkan 200 jet tempur yang menyerang sekitar 100 target di seluruh Iran.

Hal ini terjadi setelah pemimpin tertinggi Iran Khamenei bersumpah untuk memberikan 'hukuman keras' bagi Israel setelah serangan hari Jumat yang menewaskan beberapa komandan dan ilmuwan tinggi Iran.

"Rezim Zionis dini hari ini mengulurkan tangannya yang keji dan berdarah untuk melakukan kejahatan di negara kita tercinta dan memperlihatkan sifat jahatnya lebih dari sebelumnya dengan menyerang pusat-pusat permukiman," kata Khamenei dalam sebuah pernyataan kepada rakyat Iran.

"Rezim harus siap menerima hukuman berat. Tangan besi angkatan bersenjata Republik Islam tidak akan membiarkan hal itu terjadi, Insya Allah," imbuhnya.

Khamenei mengonfirmasi bahwa beberapa komandan dan ilmuwan tewas dalam serangan tersebut, dan mengatakan bahwa penerus mereka akan segera melanjutkan tugas mereka.

"Dengan kejahatan ini, rezim Zionis telah menyiapkan nasib yang pahit dan menyakitkan bagi dirinya sendiri dan pasti akan menerimanya," kata Pemimpin Tertinggi.

Sementara itu, Iran mengatakan serangan mematikan Israel pada hari Jumat menggarisbawahi perlunya memajukan pengayaan uranium dan kemampuan rudal.

"Seseorang tidak boleh berbicara kepada rezim predator seperti itu kecuali dalam bahasa kekuasaan," kata pemerintah Iran dalam sebuah pernyataan.

"Dunia sekarang lebih memahami desakan Iran pada hak untuk pengayaan, teknologi nuklir, dan kekuatan rudal," tambahnya.

Kelompok militan Palestina Hamas pada hari Jumat juga mengutuk gelombang serangan Israel terhadap fasilitas militer dan nuklir Iran, dengan peringatan bahwa serangan tersebut dapat mengganggu stabilitas kawasan.

"Agresi ini merupakan eskalasi berbahaya yang mengancam akan mengganggu stabilitas kawasan," kata kelompok militan yang didukung Iran tersebut, yang serangannya pada bulan Oktober 2023 terhadap Israel memicu perang Gaza.

"Hari ini, Iran membayar harga atas sikapnya yang teguh dalam mendukung Palestina dan perlawanannya," tambahnya.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak