Kepala IAEA Rafael Grossi Setelah Israel Menyerang Iran: Fasilitas Nuklir Tidak Boleh Diserang

R24/tya
Ketua IAEA Rafael Gross /AFP
Ketua IAEA Rafael Gross /AFP

RIAU24.COM - Kepala pengawas nuklir PBB Rafael Grossi pada hari Jumat (13 Juni) mengatakan bahwa fasilitas nuklir tidak boleh diserang dan menyerukan semua pihak untuk menahan diri secara maksimal guna menghindari eskalasi lebih lanjut menyusul serangan Israel terhadap Iran.

"Perkembangan ini sangat memprihatinkan. Saya tegaskan bahwa setiap tindakan militer yang membahayakan keselamatan dan keamanan fasilitas nuklir berisiko menimbulkan konsekuensi serius bagi rakyat Iran, kawasan, dan sekitarnya," kata Grossi, yang mengepalai Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), dalam sebuah pernyataan kepada anggota dewan.

"Saya telah menyampaikan kepada otoritas terkait kesiapan saya untuk melakukan perjalanan sesegera mungkin guna menilai situasi dan memastikan keselamatan, keamanan, dan nonproliferasi di Iran. IAEA siap memfasilitasi diskusi teknis dan mendukung upaya yang mendorong transparansi, keselamatan, keamanan, dan penyelesaian damai masalah terkait nuklir di Iran," imbuhnya.

Sebelum pernyataan dari kepala IAEA, Iran mengkritik tajam pengawas nuklir PBB pada hari Jumat, menuduhnya diam atas serangan Israel terhadap fasilitas nuklir dan ilmuwannya.

Dalam sebuah pernyataan, Organisasi Energi Atom Iran mengatakan pihaknya menganggap diamnya Badan Energi Atom Internasional sebagai bentuk kerja sama dengan rezim Zionis, seraya menambahkan bahwa serangan Israel merupakan kekalahan bagi IAEA akibat kekurangannya yang tidak dapat dibenarkan.

Sementara itu, Iran mengatakan serangan mematikan Israel pada hari Jumat menggarisbawahi perlunya memajukan pengayaan uranium dan kemampuan rudal.

"Seseorang tidak boleh berbicara kepada rezim predator seperti itu kecuali dalam bahasa kekuasaan," kata pemerintah Iran dalam sebuah pernyataan.

"Dunia sekarang lebih memahami desakan Iran pada hak untuk pengayaan, teknologi nuklir, dan kekuatan rudal," tambahnya.

Kelompok militan Palestina Hamas pada hari Jumat juga mengutuk gelombang serangan Israel terhadap fasilitas militer dan nuklir Iran, dengan peringatan bahwa serangan tersebut dapat mengganggu stabilitas kawasan.

"Agresi ini merupakan eskalasi berbahaya yang mengancam akan mengganggu stabilitas kawasan," kata kelompok militan yang didukung Iran tersebut, yang serangannya pada bulan Oktober 2023 terhadap Israel memicu perang Gaza.

"Hari ini, Iran membayar harga atas sikapnya yang teguh dalam mendukung Palestina dan perlawanannya," tambahnya.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak