RIAU24.COM - Konsumsi flavonoid dalam jumlah banyak dan beragam jenis terbukti dapat menurunkan risiko kematian akibat berbagai penyebab dan sejumlah penyakit kronis.
Temuan ini berasal dari studi besar terhadap lebih dari 120.000 peserta di Inggris dan telah dipublikasikan di jurnal Nature Food.
Penelitian tersebut menemukan bahwa individu yang mengonsumsi flavonoid dari berbagai sumber makanan, seperti teh, apel, jeruk, anggur, dan beri, memiliki risiko kematian yang 14 persen lebih rendah dibanding mereka yang hanya mengonsumsi sedikit jenis flavonoid.
Studi skala besar gunakan data UK Biobank Penelitian dilakukan oleh tim ilmuwan internasional menggunakan data dari UK Biobank, yang mencakup lebih dari 124.000 orang dewasa berusia di atas 40 tahun.
Baca Juga: Apa Benar Tidur Siang Bikin Jantung Lebih Sehat? Ini Faktanya
Selama masa tindak lanjut selama hampir 11 tahun, para peneliti meneliti hubungan antara konsumsi flavonoid—senyawa antioksidan dalam buah, sayur, dan minuman seperti teh—dengan risiko kematian dan enam penyakit kronis utama: penyakit jantung, diabetes tipe 2, kanker, gangguan pernapasan, dan penyakit neurodegeneratif.
Hasilnya menunjukkan bahwa tidak hanya kuantitas, tetapi juga keragaman jenis flavonoid yang dikonsumsi berperan penting dalam melindungi kesehatan.
Konsumsi beragam flavonoid setiap hari berhubungan dengan penurunan risiko kematian dan penyakit secara signifikan, bahkan setelah disesuaikan dengan faktor gaya hidup dan medis lainnya.
Ragam flavonoid lebih baik daripada satu jenis Peneliti mencatat bahwa peserta yang berada pada kuintil tertinggi dalam hal keragaman flavonoid memiliki:
- Risiko kematian lebih rendah hingga 14 persen
- Risiko penyakit jantung lebih rendah 10 persen
- Risiko diabetes tipe 2 lebih rendah 20 persen
- Risiko kanker dan gangguan pernapasan lebih rendah masing-masing 8 persen
Namun, tidak ditemukan hubungan yang signifikan untuk penyakit neurodegeneratif dalam kaitannya dengan keragaman flavonoid saja.
Flavonoid sendiri terbagi dalam beberapa subkelas, antara lain flavonol, flavanon, flavon, flavan-3-ol, dan antosianin. Studi ini menemukan bahwa flavan-3-ol dan flavanon yang dikonsumsi dalam jenis yang beragam memberikan manfaat kesehatan paling besar.
Sementara itu, thearubigin yaitu senyawa dominan dalam teh menjadi satu-satunya senyawa yang paling banyak dikonsumsi pada peserta dengan keragaman rendah.
Baca Juga: Kabar Duka, Pesepak Bola Neymar Positif COVID-19
Para peneliti menyarankan konsumsi beberapa porsi makanan atau minuman tinggi flavonoid setiap hari untuk mendapatkan manfaat optimal. Contohnya adalah teh (hitam atau hijau), beri, apel, jeruk, dan anggur.
Dalam penutup studi, para penulis menyampaikan bahwa hasil ini mendukung gagasan pentingnya pola makan beragam, bukan hanya dari sisi jumlah, melainkan juga dari variasi jenis nutrisi yang dikonsumsi.
Rekomendasi diet masa depan, kata mereka, sebaiknya tidak hanya menyarankan asupan tinggi flavonoid, tetapi juga mengarahkan masyarakat untuk mengonsumsi dari berbagai sumber pangan.