RIAU24.COM - Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih membayangi Provinsi Riau sepanjang 2025. Data terbaru hingga 8 Juni mencatat total luas lahan terdampak mencapai 119,78 hektare, tersebar di 12 kabupaten/kota.
Kepala BPBD Riau, Edy Afrizal, menyebutkan tiga wilayah dengan kerusakan terparah adalah Bengkalis (31,20 ha), Pelalawan (20 ha), dan Dumai (16,93 ha). Meski situasi disebut masih terkendali, pengawasan tetap diperketat.
BMKG mendeteksi 385 titik panas, sementara 71 titik api telah berhasil ditangani oleh tim darat dan udara. Khusus wilayah rawan seperti Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, dan Siak, pemantauan dilakukan intensif.
BPBD Riau juga menambah patroli udara menggunakan helikopter AS365-N2 milik BNPB. Total 13 sortie telah dilakukan, termasuk misi terbaru menyasar Pelalawan dan Inhil.
Meski beberapa daerah masih diguyur hujan, risiko karhutla meningkat seiring peralihan musim. BPBD mengingatkan warga tidak membuka lahan dengan cara dibakar karena dapat dikenai sanksi hukum.
“Pencegahan harus menjadi prioritas bersama,” tegas Edy.