RIAU24.COM - Mantan Wakil Presiden AS Kamala Harris mengeluarkan pernyataan tentang protes anti-ICE di Los Angeles, yang kemudian membuatnya dikecam habis-habisan di dunia maya.
Melalui platform media sosial X, Harris berkata, “Los Angeles adalah rumah saya. Dan seperti banyak warga Amerika lainnya, saya terkejut dengan apa yang kita saksikan di jalan-jalan kota kita. Pengerahan Garda Nasional adalah eskalasi berbahaya yang dimaksudkan untuk memicu kekacauan.”
"Selain penggerebekan ICE baru-baru ini di California Selatan dan di seluruh negeri kita, ini adalah bagian dari agenda kejam dan terencana dari pemerintahan Trump untuk menyebarkan kepanikan dan perpecahan," kata mantan Wapres tersebut.
Ia menambahkan bahwa tindakan pemerintahan Trump bukan tentang keselamatan publik melainkan tentang memicu ketakutan.
"Ketakutan terhadap masyarakat yang menuntut martabat dan proses hukum yang wajar. Protes adalah alat yang ampuh – penting dalam memperjuangkan keadilan. Dan seperti yang telah dicatat oleh LAPD, Wali Kota, dan Gubernur, demonstrasi untuk membela tetangga imigran kami telah berlangsung secara damai," tambahnya.
“Saya terus mendukung jutaan warga Amerika yang berjuang untuk melindungi hak dan kebebasan paling mendasar kita,” pungkas mantan Wapres tersebut.
Setelah pernyataannya, orang-orang di media sosial menginterogasinya dan mengatakan bahwa sekarang dia harus mengerti mengapa dia kalah dalam pemilihan presiden pada tahun 2024.
“Anda pembohong! Klaim Anda tentang protes damai tidak berdasar, DHS melaporkan 118 penangkapan hari ini di LA karena kerusuhan yang disertai kekerasan terhadap petugas ICE, dengan ban yang dirobek dan properti yang dirusak. Kami punya bukti!” tulis salah satu pengguna X.
Sementara itu, yang lain menambahkan, "Anda mendukung orang asing yang menyerang dan melukai polisi Amerika? Apakah Anda mengerti sekarang mengapa Anda kalah?"
“Tidak seorang pun peduli dengan apa yang Anda katakan...,” tulis seorang pengguna.
"Ya, Amerika berhasil menghindari masalah ketika mereka menolak Anda dan Tim Walz. Terima kasih telah mengonfirmasi hal ini," kata yang lain.
(***)
