Menteri ESDM Klaim Ada Warga yang Minta Tambang Nikel Dilanjutkan, Bahlil: Mereka Merasa Terbantu 

R24/zura
Menteri ESDM Klaim Ada Warga yang Minta Tambang Nikel Dilanjutkan, Bahlil: Mereka Merasa Terbantu.
Menteri ESDM Klaim Ada Warga yang Minta Tambang Nikel Dilanjutkan, Bahlil: Mereka Merasa Terbantu.

RIAU24.COM Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengklaim, warga di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya telah meminta Menteri ESDM Bahlil Lahadalia untuk melanjutkan pemberian izin aktivitas pertambangan nikel di kawasan Raja Ampat.

Dalam artikel berjudul "Ditemui Menteri Bahlil, Masyarakat Pulau Gag Minta Penambangan Nikel Dilanjutkan" di situs Kementerian ESDM, disebutkan permintaan itu terjadi saat Bahlil bertemu dan berbincang langsung dengan warga di Pulau Gag akhir pekan lalu.

"Warga yang dominan merupakan nelayan, menyebutkan mereka mendapatkan keuntungan dengan menjual hasil tangkapannya ke perusahaan PT Gag Nikel," sebagaimana tertulis di website Kementerian ESDM, Senin (9/6/2025).

Kementerian ESDM juga mengutip pernyataan salah satu warga yang disebut bernama Fathah Abanovo, berusia 33 tahun. 

Fathah diklaim telah menyatakan aktivitas penangkapan ikan berjalan seperti biasa, air tetap jernih, kualitas air juga bagus meski ada aktivitas pertambangan nikel di Raja Ampat.

"Menurutnya, pihak perusahaan juga membantu mereka membeli BBM dan alat pancing untuk bekerja," kata Kementerian ESDM.

Kementerian itu juga mencatut pernyataan seorang warga bernama Lukman Harun, berusia 34 tahun, Warga Pelugak yang juga berprofesi sebagai nelayan. 

Dalam pernyataannya, disebutkan bahwa berita yang menyebutkan kualitas dan warna air sekitar pantai menyebabkan hasil tangkapan menurun, adalah tidak benar.

Kementerian ESDM menuliskan bahwa Lukman telah menyatakan air tidak berubah sejak puluhan tahun lalu hingga kini. 

Lalu, ia juga disebut telah menyatakan bahwa dengan adanya tambang nikel, ikan-ikan karang sebagai tangkapan tidak berubah dan aman saat dikonsumsi.

Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu juga disebut merasa masyarakat sekitar tambang menunjukkan dukungan agar aktifitas pertambangan dapat dilanjutkan karena terbukti memberikan manfaat bagi mereka baik secara langsung maupun tidak.

Bupati Raja Ampat Orideko Iriano Burdam ikut disebut memberikan pernyataan bahwa gambaran raja ampat rusak akibat tambang nikel, sebagaimana yang viral di media sosial, tidak terbukti ketika dilihat secara langsung. 

Namun ia meminta agar pengawasan ditingkatkan terutama terkait analisis dampak lingkungan supaya lebih bagus lagi kedepan.

(***) 

 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak