RIAU24.COM - Situasi di Kecamatan Tumang, Kabupaten Siak, Riau, memanas setelah terjadi kerusuhan yang dipicu oleh konflik sengketa lahan berkepanjangan antara masyarakat setempat dan perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Seraya Sumber Lestari (SSL) pada Rabu (11/6).
Ribuan warga yang marah membakar pos keamanan serta lima rumah milik karyawan perusahaan sebagai bentuk protes atas penggusuran lahan sawit seluas 400 hektar yang telah lama dikelola warga.
Kemarahan warga Desa Tumang meledak setelah lahan garapan mereka dibabat habis oleh pihak perusahaan.
Massa yang tersulut emosi tak hanya membakar rumah dan pos jaga, namun juga sejumlah kendaraan milik PT SSL.
Insiden ini menimbulkan kerugian besar dan memperuncing ketegangan antara masyarakat dan pihak perusahaan.
Bupati Siak, Afni Z, turun langsung ke lokasi untuk menenangkan warga dan memastikan penanganan konflik dilakukan dengan damai dan adil.
Afni menyampaikan keprihatinannya dan menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk berpihak kepada masyarakat.
“Saya minta tolong besok datang rapat jam 2. Tolong yang hadir adalah pengambil keputusan, karena kalau tidak seperti ini, tidak akan ada solusi. Kalau perusahaan seperti ini terus, bagaimana? Padahal kemarin kita sudah bahas soal resolusi konflik lewat Undang-Undang Cipta Kerja. Tapi kenapa masih ada pencabutan sawit milik masyarakat?” ujar Bupati Siak Afni dikutip dari akun isntagram pribadinya @afni.zulkifli pada Kamis (12/6).
Bupati juga meminta agar seluruh aktivitas PT SSL dihentikan sementara waktu sampai proses mediasi dilakukan serta manajemen perusahaan hadir dalam rapat untuk mencari solusi yang adil dan menguntungkan semua pihak.
“Kalau PT SSL punya iktikad baik, kita bisa cari jalan tengah. Tapi kalau begini terus, masyarakat tidak bisa dibendung. Tadi saya juga sudah melihat langsung lokasi yang dibakar massa. Insya Allah, besok kita tindaklanjuti dengan rapat bersama seluruh pihak terkait. Anda beraktivitas di tanah masyarakat kami, mari duduk bersama mencari solusi terbaik agar tidak ada yang dirugikan,” tegasnya.
Situasi saat ini mulai kondusif, namun aparat keamanan masih bersiaga untuk mencegah potensi bentrokan susulan.
Pemerintah Kabupaten Siak berjanji akan memfasilitasi dialog dan penyelesaian hukum yang transparan untuk mengakhiri konflik ini.
(aln)