Taman Nasional Tesso Nilo Rusak Parah, 50 Ribu Hektare Jadi Kebun Sawit Ilegal

R24/zura
Taman Nasional Tesso Nilo Rusak Parah, 50 Ribu Hektare Jadi Kebun Sawit Ilegal.
Taman Nasional Tesso Nilo Rusak Parah, 50 Ribu Hektare Jadi Kebun Sawit Ilegal.

RIAU24.COM -Kerusakan lingkungan di Taman Nasional Tesso Nilo, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, semakin mengkhawatirkan.

Tim Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) Garuda yang dipimpin oleh Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Letjen TNI Richard TH Tampubolon, melakukan peninjauan langsung ke lokasi dan menemukan kondisi yang memprihatinkan.

Dari total luas kawasan Taman Nasional Tesso Nilo yang mencapai sekitar 81.793 hektare, lebih dari 50.000 hektare di antaranya telah beralih fungsi menjadi kebun kelapa sawit ilegal.

Tidak hanya itu, sekitar 600 hektare lainnya telah berubah menjadi permukiman warga.

Rombongan Satgas yang terdiri dari perwakilan Jampidsus Kejaksaan Agung, Mabes Polri, serta unsur Forkopimda Provinsi Riau dan Kabupaten Pelalawan, menyaksikan langsung tingkat kerusakan dan pelanggaran hukum yang terjadi di kawasan hutan lindung tersebut.

“Ini menjadi bukti nyata maraknya pelanggaran hukum dan kerusakan lingkungan di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo,” tegas Letjen TNI Richard TH Tampubolon dalam keterangannya.

Sebagai langkah tegas, Satgas PKH Garuda memasang plang penguasaan lahan oleh pemerintah seluas 81.793 hektare, sebagai bentuk klaim dan penertiban terhadap kawasan yang telah diserobot.

Letjen Richard juga mengungkap adanya indikasi penyimpangan, terutama terkait dengan kepemilikan sertifikat lahan oleh pihak-pihak tertentu.

“Ada indikasi penyimpangan. Kok bisa ada sertifikat kepemilikan di dalam kawasan hutan lindung. Ini akan kita telusuri lebih lanjut bersama kepolisian, kejaksaan, dan instansi terkait,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa kunjungan ini merupakan langkah awal dalam proses penertiban dan pemulihan kawasan hutan. Satgas juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak kembali membuka lahan di kawasan lindung dan memberikan waktu bagi warga yang telah bermukim untuk melakukan relokasi secara mandiri.

“Hutan ini merupakan salah satu kawasan hutan tropis hayati terbaik di dunia. Pemulihannya akan menjadi perhatian utama kementerian terkait setelah tahapan penertiban dilakukan,” ujar Letjen TNI Richard.

Taman Nasional Tesso Nilo selama ini dikenal sebagai rumah bagi berbagai spesies langka seperti gajah sumatra dan harimau sumatra. Kerusakan masif di kawasan ini menjadi ancaman besar terhadap kelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.

(hnm)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak