RIAU24.COM - Menteri luar negeri dari lima negara Arab yang berencana mengunjungi Tepi Barat yang diduduki pada akhir pekan ini pada hari Sabtu mengecam keputusan Israel untuk memblokir rencana mereka.
“Para menteri mengecam keputusan Israel untuk melarang kunjungan delegasi ke Ramallah (pada hari Minggu) untuk bertemu dengan presiden Negara Palestina, Mahmud Abbas", kata kementerian luar negeri Yordania.
Menteri dari Mesir, Yordania, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab diperkirakan akan ambil bagian bersama Turki dan sekretaris jenderal Liga Arab.
Israel telah mengumumkan pada Jumat malam bahwa mereka tidak akan bekerja sama, yang secara efektif menghalangi kunjungan tersebut karena mereka mengendalikan perbatasan dan wilayah udara wilayah tersebut.
“Abbas bermaksud untuk menjadi tuan rumah pertemuan provokatif para menteri luar negeri dari negara-negara Arab di Ramallah untuk membahas promosi pembentukan negara Palestina," kata sebuah pernyataan yang dikaitkan dengan seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya.
"Negara seperti itu tidak diragukan lagi akan menjadi negara teroris di jantung Tanah Israel. Israel tidak akan bekerja sama dengan tindakan seperti itu yang bertujuan untuk merugikannya dan keamanannya," tambah pernyataan tersebut.
Jika kunjungan itu terlaksana, kepala delegasi Pangeran Faisal bin Farhan akan menjadi menteri luar negeri Saudi pertama yang mengunjungi Tepi Barat.
Israel minggu ini mengumumkan pembangunan 22 permukiman Yahudi baru di Tepi Barat, yang dianggap oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai ilegal menurut hukum internasional dan salah satu hambatan utama bagi perdamaian abadi antara Israel dan Palestina.
(***)