Transformasi Pria Sukses Pangkas BB hingga 138 Kg

R24/dev
Transformasi Pria Sukses Pangkas BB hingga 138 Kg
Transformasi Pria Sukses Pangkas BB hingga 138 Kg

RIAU24.COM - Seorang pria di Michigan, Amerika Serikat bernama Ken Doers (53) berhasil menurunkan berat badan sebanyak 305 lbs (138,3 kg) dari 540 lbs (244,9 kg). Selama memiliki berat badan berlebih, Ken harus menghadapi masalah depresi, kecanduan alkohol, hingga keinginan bunuh diri.

Perjalanan penurunan berat badan yang dilakukan Ken begitu panjang. Karena bobotnya terlalu besar, ia awalnya hanya mampu berolahraga dengan guling-guling di tempat tidur.

Dari tempat tidur, ia beralih ke latihan di kursi yang mengharuskannya melakukan gerakan membungkuk dan meregangkan tubuh tanpa membebani persendian. Ken berhasil menurunkan 15 lbs (6,8 kg) dalam sebulan sambil mengatur pola makannya.

"Saya benar-benar merasakan perbedaan pada minggu pertama saya bergerak hanya dengan melakukan latihan di tempat tidur," cerita Ken dikutip dari Daily Mail, Jumat (23/5/2025).

"Kemudian saya bisa bangun dan mulai latihan di kursi, itu luar biasa," sambungnya.

Ken mengikuti program latihan yoga yang dibuat oleh mantan pegulat WWE Diamond Dallas Page (DPPY). Program tersebut dirancang agar gerakannya bisa dilakukan di tempat tidur, dengan aktivitas yang secara bertahap meningkatkan kemampuan atletik.

Menurutnya, program DPPY merupakan olahraga paling mudah yang bisa ia lakukan sesuai kemampuan. Program tersebut juga membantu peserta mengikuti pola makan lebih sehat memprioritaskan makanan utuh, buah, dan sayur.

Seiring berjalannya waktu, Ken mulai bisa berjalan tanpa tongkat, bahkan ia bisa melakukan banyak kegiatan yang tak bisa dilakukan bertahun-tahun. Ken menghabiskan total 4 tahun untuk menurunkan berat badannya sebanyak 138,3 kg menjadi 106,5 kg.

"Saya dapat mengenakan kaus kaki. Saya dapat memotong kuku kaki saya. Saya bisa mengemudikan van tanpa setir menggesek perut saya. Saya bisa menggunakan sabuk pengaman," ceritanya.

Ken mengaku senang bisa menjalani kehidupan yang lebih baik di usia 50-an. Ia merasa beruntung bisa dapat 'kesempatan kedua' untuk hidup lebih sehat.

"Sungguh menakjubkan betapa banyak patah hati, rasa sakit, dan kemarahan yang menyebabkan saya berada di posisi ini sekarang," ujar Ken.

"Jadi, jika saya bisa berubah, siapa pun bisa berubah. Anda menjalani hidup sesuai keinginan Anda," tandasnya.***

 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak