RIAU24.COM - Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI), Soedrajad Djiwandono menyebut Indonesia harus waspada terhadap perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China.
Terutama ketika brebicara soal implementasi tarif resiprokal," dikutip dari inilah.com, Rabu 14 Mei 2025.
"Kita harus menjaga imbas antara pengaruh Amerika dan pengaruh china, itu yang mesti kita hindarkan," ujarnya.
Dia berharap, Indonesia pintar dalam menghadapi gejolak ekonomi di tengah ancaman perang dagang.
Jika Indonesia bisa menempatkan diri untuk tak terlihat memihak dengan salah satu negara, baik AS atau China, maka posisi ekonomi RI bisa meningkat.
"Jangan terlalu deket dengan Amerika, sehingga China marah. Jangan pula terlalu deket sama China, nanti Amerika marah. Kita harus tetap berjalan di tengah, kita tidak hanya selamat tapi bisa lebih meningkatkan produk-produk kita untuk kesejahteraan masyarakat," sebutnya.
Tambahnya, pemerintah Indonesia tetap waspada terhadap kebijakan ekonomi Presiden AS Donanld Trump ke depan.
"Ini jangan sampai kita sia-siakan, karena kita tetap waspada istilah saya eklektik artinya selalu siap sedia, kalau harus melangkah ke kiri, kita ke kiri. Kalau buat perubahan, kita harus berani berubah dengan senjata tadi, dan restu dari seluruh rakyat Indonesia. We will be okay," sebutnya.