RIAU24.COM - Siak-Dalam upaya menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari gangguan kamtibmas, Polsek Kandis melaksanakan Operasi Kepolisian Kewilayahan dengan sandi Pekat Lancang Kuning 2025 pada Kamis malam (8/5). Operasi yang dimulai pukul 21.00 WIB ini dipimpin langsung oleh Kapolsek Kandis KOMPOL Darmawan, S.H., M.H., dengan melibatkan gabungan personel dari Polri, TNI, dan Satpol PP.
Sebanyak 25 personel gabungan, terdiri dari 15 anggota Polri, 3 personel TNI, dan 7 anggota Satpol PP dikerahkan, didukung oleh enam unit kendaraan roda empat. Sasaran operasi difokuskan pada titik-titik rawan di wilayah Kecamatan Kandis, seperti rumah kos dan homestay di sepanjang Jalan Pekanbaru–Duri KM 75 hingga KM 79, serta pusat kuliner Pujasera Sedulur Sugeng Rawuh yang kerap menjadi lokasi berkumpulnya masyarakat pada malam hari.
“Operasi ini menargetkan premanisme, peredaran miras, narkoba, pungli, dan kejahatan jalanan lainnya,” jelas KOMPOL Darmawan. Ia menambahkan bahwa kehadiran aparat keamanan bukan hanya untuk penindakan, tetapi juga memberi rasa aman dan nyaman bagi warga.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Camat Kandis Said Irwan, S.E., M.I.P, Sertu Yulia Darma mewakili Danramil Kandis, Sekcam, para lurah, serta unsur Trantib Kecamatan. Operasi berlangsung hingga pukul 22.30 WIB dalam suasana aman dan kondusif.
Meskipun tidak ditemukan senjata tajam maupun barang terlarang selama razia, petugas tetap memberikan imbauan kamtibmas secara langsung kepada warga dan pengelola tempat tinggal sementara. “Kegiatan ini sebagai bentuk pencegahan. Kita edukasi masyarakat agar bersama menjaga ketertiban lingkungan,” ujar Kapolsek.
Kapolres Siak AKBP Eka Ariandy Putra, S.H., S.I.K., M.Si melalui Kapolsek Kandis menegaskan, Operasi Pekat akan terus dilaksanakan secara rutin dan terpadu. “Kami ingin hadirnya aparat bukan hanya saat terjadi masalah, tetapi sebagai mitra masyarakat dalam menjaga keamanan sejak dini,” tegasnya.
Operasi ini menjadi bagian dari strategi preventif Polres Siak dalam menyambut tahun politik dan menjelang berbagai agenda besar daerah, dengan menekan potensi kerawanan sosial di tingkat akar rumput. Masyarakat pun menyambut baik kegiatan tersebut sebagai bentuk nyata sinergi TNI–Polri dan pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas wilayah.(Lin)
