RIAU24.COM - Presiden AS Donald Trump, dalam sebuah wawancara yang ditayangkan pada hari Minggu (5 Mei), mengatakan bahwa tujuan utama pemerintahannya dari pembicaraan nuklir dengan Iran adalah pembongkaran total program nuklir Teheran.
Namun, dia menyatakan keterbukaan untuk mengizinkan Iran mengejar energi nuklir sipil dalam kondisi yang ketat.
Pernyataan Trump muncul dalam sebuah wawancara dengan NBC, di mana pembawa acara Kristen Welker bertanya kepada presiden AS apakah dia mencari pembongkaran total program nuklir Iran dalam negosiasi dengan Teheran.
"Pembongkaran total. Ya, hanya itu yang akan saya terima," kata Trump.
"Sekarang ada teori baru di luar sana bahwa Iran akan diizinkan memiliki [fasilitas nuklir] sipil, yang berarti membuat listrik," kata presiden AS.
"Maksud saya, mereka memiliki begitu banyak minyak sehingga saya tidak yakin mengapa mereka membutuhkannya," tambahnya, mencatat bahwa banyak negara kaya minyak masih mempertahankan program energi nuklir.
"Saya pikir saya akan terbuka untuk mendengarnya, Anda tahu?" Trump mengatakan mengenai kemungkinan mengizinkan Iran mengembangkan energi nuklir untuk tujuan non-militer.
"Energi sipil, itu disebut. Tapi Anda tahu, energi sipil sering mengarah pada perang militer. Dan kami tidak ingin mereka memiliki senjata nuklir. Ini adalah kesepakatan yang sangat sederhana," tambahnya.
"Satu-satunya hal yang tidak bisa mereka miliki adalah senjata nuklir," katanya. "Karena dunia akan dihancurkan," tambahnya.
Komentar Trump baru-baru ini muncul setelah serangkaian pernyataan dari pejabat pemerintahannya yang menguraikan tuntutan Washington dalam pembicaraan.
Utusan Khusus Steve Witkoff, yang memimpin delegasi AS, mengatakan bulan lalu bahwa pemerintah sedang mencari kesepakatan untuk membatasi program nuklir Iran.
Dia kemudian mengklarifikasi bahwa setiap perjanjian harus menghentikan dan menghilangkan program pengayaan nuklir dan persenjataan.
(***)