RIAU24.COM - Hati atau liver merupakan organ yang berfungsi untuk detoksifikasi bawaan tubuh. Liver sangat berperan untuk tubuh, seperti membuang limbah, memperlancar pencernaan, menyaring darah, dan membuang racun dari tubuh. "Pada dasarnya, apapun yang kita masukkan ke dalam tubuh, seperti obat-obatan atau suplemen, semuanya harus melewati hati," tutur Dr Lisa Ganjhu, ahli hepatologi dan gastroenterologi di NYU Langone Health, dikutip dari TODAY.
Nutrisi dari makanan dimetabolisme oleh hati menjadi asam amino yang dibutuhkan tubuh. Enzim hati memecah alkohol dan membuang racun dari tubuh.
Hati juga merupakan satu-satunya organ internal yang regeneratif. Artinya, ia dapat memperbaiki dirinya sendiri atau menumbuhkan kembali jaringan yang rusak atau hilang.
Lantas, apa yang menyebabkan kerusakan hati?
"Ada spektrum penyakit hati, mulai dari yang bisa disembuhkan pada tahap awal hingga masalah kronis hingga gagal hati stadium akhir," kata Dr Shreya Sengupta, direktur Program Penyakit Hati Terkait Alkohol di Cleveland Clinic.
Para ahli mengungkapkan kerusakan hati atau liver dapat disebabkan oleh genetik, penyakit autoimun, gangguan metabolisme, penyumbatan saluran empedu, virus (seperti hepatitis), penyalahgunaan alkohol, dan obesitas.
Seiring waktu, penyakit hati dapat menjadi kronis dan menyebabkan fibrosis, atau pengerasan hati secara bertahap karena penumpukan jaringan parut saat hati mencoba memperbaiki dirinya sendiri dari kerusakan. Tahap selanjutnya, gagal hati atau penyakit hati stadium akhir.
Tanda Kerusakan Hati yang Muncul pada Malam Hari
Berikut beberapa tanda kerusakan hati yang dapat muncul di malam hari, dikutip dari berbagai sumber:
1. Gatal tanpa ruam
Kulit gatal tanpa tanda-tanda ruam atau pruritus dapat terjadi akibat penumpukan garam empedu dalam darah akibat kerusakan hati. Kondisi ini sering kali bertambah parah di malam hari karena alasan apapun.
Saat orang dengan gangguan kerusakan hati tidur, mereka tidak bisa berhenti merasa gatal. Meskipun gatal tanpa ruam dapat disebabkan oleh kondisi lain, itu bisa menjadi tanda peringatan yang perlu diperiksakan.
"Gatal sering kali merupakan gejala sirosis hati yang lebih lanjut," kata Dr Ganjhu.
2. Pola tidur terganggu
Gejala lain yang dapat dilihat pada pasien dengan penyakit hati adalah gangguan tidur. Tanda awal penyakit adalah masalah tidur, seperti tidur lebih larut.
Orang dengan penyakit kronis mungkin juga akan sering terbangun sepanjang malam, memiliki kualitas tidur yang lebih buruk, atau ritme sirkadian yang terganggu. Meski demikian, hal ini juga dapat disebabkan oleh gangguan tidur umum.
Penelitian menunjukkan bahwa penyakit hati dapat menyebabkan insomnia, sering terbangun di malam hari, dan rasa kantuk yang berlebihan di siang hari.
3. Sering buang air kecil malam hari
Dikutip dari The Healthsite, tanda yang mungkin harus diperhatikan saat kerusakan hati total adalah sering buang air kecil. Ini mengacu pada peningkatan keinginan untuk pergi ke toilet, terutama di malam hari, yang disebut nokturia.
Kondisi ini adalah tanda pertama yang muncul pada tubuh saat hati tidak berfungsi dengan baik.
4. Kebingungan atau disorientasi di malam hari
Tanda kerusakan hati yang muncul pada malam hari lainnya adalah kebingungan atau disorientasi. Penelitian telah menunjukkan bahwa saat hati rusak, kondisi tersebut dapat berkembang menjadi parah dan juga menyebabkan organ tersebut kehilangan kemampuannya untuk menyaring racun dari darah.
5. Keringat berlebihan di malam hari
Tanda kerusakan hati yang terjadi pada malam hari lainnya adalah keringat berlebih. Para ahli mengatakan bahwa gejala ini muncul saat kerusakan hati sudah dalam tahap lanjut.
Episode keringat berlebih di malam hari dapat terasa intens dan mengganggu, hingga membasahi tempat tidur dan pakaian. ***