RIAU24.COM - Ratusan lumba-lumba dan empat paus terdampar di sepanjang pantai California sejak Maret, membuat para ilmuwan bingung.
Apa yang menyebabkan fenomena ini? Siapa yang bertanggung jawab atas kematian makhluk laut ini di pantai?
Para ahli mengumpulkan bangkai-bangkai tersebut dan memutuskan untuk mempelajarinya untuk mengetahui akar permasalahannya.
Mereka menemukan bahwa ada sesuatu yang meracuni paus dan lumba-lumba.
Sebuah tim dari Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional mempelajari 50 lumba-lumba dan empat paus yang mati dan menyimpulkan bahwa mereka mati akibat neurotoksin yang dihasilkan oleh ledakan alga yang berbahaya.
Racun-racun ini menyerang sistem saraf dan bahkan dapat menyebabkan kematian.
NOAA lebih lanjut mengatakan bahwa beberapa hewan laut lainnya telah kehilangan nyawa mereka.
"Ratusan lumba-lumba dan singa laut lainnya juga telah mati di daerah lain di California sejak dampak asam domoat pertama terdeteksi di dekat Los Angeles pada bulan Februari," kata NOAA dalam sebuah pembaruan.
Sebagian besar lumba-lumba yang mati adalah lumba-lumba jantan dewasa berparuh panjang. Beberapa lainnya adalah lumba-lumba berparuh pendek, sementara dua di antaranya adalah lumba-lumba betina yang sedang hamil.
Neurotoksin meracuni lumba-lumba
NOAA mengatakan bahwa 14 lumba-lumba telah diuji sejauh ini, dan 11 di antaranya ditemukan memiliki kadar asam domoat yang tinggi.
"Satu menunjukkan asam domoat dan saxitoxin, neurotoksin lain yang diproduksi oleh mikroorganisme laut lain yang menyebabkan keracunan kerang lumpuh," katanya.
Para ilmuwan mengatakan bahwa ledakan populasi alga berbahaya yang sedang terjadi telah terbukti menjadi hukuman mati bagi beberapa makhluk yang hidup di sepanjang pantai California.
Jenis alga yang disebut Pseudo-nitzschia australis melepaskan asam Domoat, yang terkumpul di dalam tubuh ikan.
Ketika mamalia laut memakannya, zat tersebut akan menular ke mereka. Neurotoksin tersebut kemudian menyerang otak dan jantung, menyebabkan kejang dan kerusakan otak permanen.
NOAA mengatakan bahwa pada bulan Maret, mereka menerima lebih dari 100 laporan tentang singa laut dan lumba-lumba yang mati terdampar di pantai. Ini adalah tahun keempat berturut-turut ketika ledakan populasi seperti itu dilaporkan.
Lautan menjadi hangat karena perubahan iklim, yang memicu pertumbuhan alga ini.
(***)