RIAU24.COM - Direktur Center of Economic dan Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira mengomentari upaya BPI Danantara mengelola seluruh aset milik BUMN.
Hal ini berkaca dari rencana awal BPI Danantara, yakni mengelola BUMN dengan kinerja baik dengan kontribusi deviden yang paling besar.
"Kerena tujuan awal adanya Danantara adalah mengelola deviden dari BUMN agar semakin lama devidennya di investasikan semakin besar," sebutnya.
Dia yakin tidak semua anak usaha BUMN memiliki kondisi keuangan yang sehat.
Beberapa diantaranya justru keuangannya masuk kategori sakit.
Jika BUMN sakit ikut masuk dalam BPI Danantara, dia yakin berdampak kurang baik dalam pengelolaan aset mendatang.
"Tidak bisa semuanya digabung karena akan tercampur aset dalam kondisi produktif, non produktif, aset yang akan menghilangkan return keuntungan dan justru akan menjadi beban keuangan," ujarnya.