Fakta-fakta Kanker Organ Pencernaan Meningkat di Usia Muda, Waspadai Gejalanya

R24/dev
Fakta-fakta Kanker Organ Pencernaan Meningkat di Usia Muda, Waspadai Gejalanya
Fakta-fakta Kanker Organ Pencernaan Meningkat di Usia Muda, Waspadai Gejalanya

RIAU24.COM - Penyakit kanker usus buntu meningkat di kalangan dewasa muda, khususnya generasi X dan Milenial. Generasi ini menghadapi risiko tiga hingga empat kali lipat lebih besar dibandingkan mereka yang lahir pada tahun 1940-an.
Dikutip dari Healthline, temuan tersebut diterbitkan pada tanggal 10 Juni di Annals of Internal Medicine. Para ahli memperingatkan jenis kanker ini masih sangat langka dan hanya menyerang sekitar satu atau dua orang per satu juta penduduk tiap tahunnya.

Kepala Onkologi Bedah di Yale School of Medicine, Kiran Turaga, MD MPH mengatakan dirinya sempat terkejut saat ada dua anak muda sudah mengidap penyakit ini.

"Minggu lalu di klinik, saya melihat remaja berusia 18 tahun dan 20 tahun yang menderita kanker usus buntu. Ini adalah fenomena nyata yang kami perhatikan," ungkap Turaga.

Gen X dan Milenial Punya Risiko Lebih Tinggi

Ketika meneliti insiden dari waktu ke waktu, muncul tren yang meresahkan. Angka kejadian meningkat setiap tahun sejak 1945, dengan mereka yang lahir antara tahun 1975 dan 1985 mengalami tiga hingga empat kali lipat angka kejadian dibandingkan individu yang lahir pada tahun 1940-an.

"Ini bukan sekadar fenomena peningkatan deteksi. Hanya dengan melihat besarnya angka-angka ini, dikombinasikan dengan apa yang kami lihat di klinik kami dan apa yang kami pahami tentang pasien kami, saya yakin bahwa ini adalah fenomena nyata peningkatan insiden kanker usus buntu, terutama pada orang dewasa muda," kata Turaga.

Apa Pemicunya?

Sebuah studi yang diterbitkan di Lancet Public Health menemukan, Generasi Milenial memiliki risiko lebih tinggi terhadap 17 jenis kanker yang berbeda, seperti kanker payudara, kanker rahim, kanker kolorektal, kanker lambung, kanker testis, hingga kanker ovarium.

Asisten profesor hematologi dan onkologi di Vanderbilt University Medical Center, Andreana N. Holowatyj mengatakan banyak faktor yang menyebabkan hal ini.

"Hal ini tidak akan bergantung pada satu faktor saja. Akan ada banyak faktor, termasuk faktor gaya hidup, seperti dampak obesitas , kurangnya aktivitas fisik, dan pola makan, bersama dengan lingkungan," kata Holowatyj.

 Gejala Apa yang Muncul?

Belum ada rekomendasi pemeriksaan khusus terkait kanker usus buntu. Namun, asisten profesor bedah onkologi di MD Anderson Cancer Center, Yun Song MD mengatakan ada beberapa gejala yang bisa muncul dan perlu diwaspadai.

"Saya sarankan untuk memperhatikan penurunan berat badan yang tidak terduga atau gejala perut yang mengganggu, terkadang samar (nyeri, rasa tidak nyaman, kembung) yang tidak kunjung hilang, dan mencari pertolongan medis yang tepat untuk masalah ini," kata Song.

"Pada wanita, kanker usus buntu juga dapat disalahartikan sebagai masalah ginekologis," sambungnya.

Menurut National Cancer Institute, gejala dari kanker usus buntu meliputi:

  • Sakit perut
  • Kembung atau perut membesar
  • Mual dan muntah
  • Merasa kenyang setelah baru mulai makan
  • Adanya massa (benjolan) di perut
     

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak