RIAU24.COM - Percakapan telepon antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai potensi gencatan senjata di Ukraina telah berakhir, baik Kremlin dan Gedung Putih mengonfirmasi pada hari Selasa.
Diskusi, yang dimulai pada 1400 GMT, berlangsung selama lebih dari dua jam. Wakil kepala staf Gedung Putih, Dan Scavino, sebelumnya telah membagikan pembaruan tentang X saat percakapan masih berlangsung.
"Panggilan berjalan dengan baik, dan masih berlangsung," tulisnya pada saat itu.
Ukraina mendorong gencatan senjata
Sebelum seruan itu berlangsung, Ukraina mendesak Rusia untuk menerima usulan gencatan senjata 30 hari yang didukung oleh Kyiv dan Washington. Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Sybiga menekankan pentingnya tanggapan Rusia.
"Sudah waktunya bagi Rusia untuk menunjukkan apakah mereka benar-benar menginginkan perdamaian," kata Sybiga pada hari Selasa.
"Ukraina mendukung proposal AS untuk gencatan senjata sementara selama 30 hari. Kami berharap pihak Rusia untuk menyetujui proposal ini tanpa syarat," tambahnya.
Agenda Trump untuk panggilan itu
Pada hari Minggu, Trump menguraikan topik-topik utama yang dia rencanakan untuk didiskusikan dengan Putin, termasuk potensi pembagian aset tertentu antara Rusia dan Ukraina.
"Kita akan berbicara tentang tanah. Kita akan berbicara tentang pembangkit listrik," kata Trump.
"Saya pikir kita sudah banyak dibahas oleh kedua belah pihak, Ukraina dan Rusia. Kami sudah membicarakan itu, membagi aset tertentu," tambahnya.
(***)