IHSG Anjlok 7 Persen, Rocky Gerung: Waspada Krisis 98 Terulang

R24/zura
Potret Menerosotan Pasar IHSG per Pagi 19 maret 2025.
Potret Menerosotan Pasar IHSG per Pagi 19 maret 2025.

RIAU24.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hingga 7% pada pukul 11.50 WIB di perdagangan Selasa (18/3/2025). IHSG turun ke level 6.084, dan ini adalah penurunan terdalam sejak pandemi Covid-19 pada 2020.

Bursa Efek Indonesia (BEI) bahkan sempat menghentikan sementara perdagangan saham pada sesi I kemarin, atau tepatnya di pukul 11.19, karena turun lebih dari 5% ke level 6.146,91. 

Kejatuhan IHSG diawali dengan rontoknya saham-saham unggulan (bluechips) seperti bank-bank besar, dan emiten teknologi raksasa milik konglomerat.

Sementara itu sejumlah emiten lain milik konglomerat kenamaan RI ikut menjadi pemberat gerak IHSG. 

Saham DCI Indonesia (DCII) yang kembali menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) atau ambruk 20% ke level 115.800 menjadi pemberat utama. 

Sebagaimana diketahui, saham DCII sebelumnya reli panjang dengan kenaikan harian selalu menyentuh auto reject atas (ARA). 

Namun, kondisinya langsung berbalik arah setelah saham tersebut keluar dari papan pemantauan khusus.

Pengamat Politik Rocky gerung ikut berkomentar dan menyoroti soal anjloknya IHSG diangka 7%. 

Saat ditanya oleh Seorang Jurnalis Senior, Hersubeno Arief yang menyebut dropnya IHSG sampai diangka 7,11% dan ini sangat mengejutkan publik. Ia menyinggung kembali soal hal yang serupa pernah terjadi pada saat Covid-19 tahun 2020. 

Ia menyinggung bahwa Indonesia saat ini tengah menghadapi krisis ekonomi yang bertemu dengan krisis politik, dan memungkinkan terulang kembali krisis yang pernah terjadi di tahun 98. 

Rocky berpendapat bahwa isu politik bisa ditunda dengan negosiasi diantara partai, namun reaksi pasar terhadap keadaan politik itu tak bisa di negosiasikan. 

"Isu politik mungkin bisa ditunda dengan negosiasi di antara partai demikian juga soal keributan atau keriuhan kontroversi Undang-Undang TNI dengan negosiasi masih bisa dicari semacam keseimbangan antara pro dan kontra. Tetapi kalau soal reaksi pasar terhadap keadaan politik itu  tidak mungkin dinegosiasikan karena pasar punya jalan pikirannya sendiri. Jadi kelihatannya kehebohan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) itu drop 5% dan menurut aturan Maka pasar Musi dihentikan ditutup pasarnya disuspen itu penanda bahwa reaksi ekonomi itu adalah hal yang paling jujur dalam membaca dinamika politik. Jadi kita lihat reaksi pasar ini pasar ada pasar portofolio, pasar surat, pasar saham, sama dengan pasar nyata (reasl) di Tanah Abang yang sepi pembeli. Dulu Bill Clinton ditanya apa yang akan menyebabkan keguncangan kekuncangan politik?, kata Bill Clinton "The Economy Stupid" atau artinya Ekonomi Dungu," ucap Rocky Gerung yang dikutip Riau24.com lewat Kanal YouTube Channel @RockyGerungOfficial, Rabu (19/3/2025). 

Kemerosotan IHSG membuat Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco, bersama Ketua Komisi XI Misbakhun dan sejumlah anggota Komisi XI, mengunjungi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Rocky menilai kedatangan Dasco bukan untuk mengintervensi pasar akibat anjloknya IHGS ke angka 7 persen, melainkan sebagai jubir Prabowo untuk mengatakan kepada Publik bahwa stabilitas politik Indonesa masih bisa dikendalikan. 

"Kenapa DPR di bawah pimpinan Dasco datang, tentu bukan mengintervensi pasarnya tapi memberi keyakinan bahwa stabilitas politik akan bisa dikendalikan. Namun pasar bisa membaca sebagai sinyal bahwa pemerintah Under Control terhadap politik,bukan terhadap pasar nah itu yang memungkinkan kita menganggap bahwa oke masih ada beberapa lembaga DPR dalam hal ini Dasco adalah pimpinan DPR memberi sinyal ke pasar bahwa politik
bisa dikendalikan. Bagaimana kalau volatilitas harga Dolar misalnya tidak bisa dikendalikan kanor menganggap ya dolar ini merambat ke 17.000 tuh nah kita lihat aja nanti kalau seandainya Kemampuan Bank Indonesia untuk mengguyur dolarnyake pasar untuk menstabilkan harga Dolar Apakah itu bisa berlangsung sustain? Cadangan dolar Bank Indonesia pasti terbatas jadi pasti para analis teknikal maupun struktural dari Bank Indonesia mengerti keadaan itu tapi sekali lagi Sinyal pertama itu adalah pasar bereaksi negatif terhadap keadaan ekonomi dan politik Indonesia. Bahwa hubungan antara ekonomi politik itu sangat kompleks artinya gangguan sedikit sistem saraf politik bisa menyebabkan sistem tubuh ekonomi itu berkejolak demikian sebaliknya gejolak di dalam sistem tubuh ekonomi bisa menimbulkan ketegangan saraf politik," tambahnya. 

Dosen Filsafat Universitas Indonesia ini menilai, berbeda dengan Jokowi, Prabowo sudah sangat paham dan tidak akan cemas dengan dropnya pasar IHSG. 

Ia mengungkap bahwa Prabowo sebagai seorang pengusaha dan di kelilingi oleh Ekonom terbaik RI yangtergabung di Partai Gerindra, paham dengan sinyal teguran ekonomi terhadap kondisi politik saat ini. 

"Kita tidak perlu membayangkan bahwa Presiden cemas melihat IHSG yang drop, karena residen Prabowo juga sebagai seorang pengusaha,dan semua ekonom terbaik itu ada di Gerindra.Jadi Presiden pasti punya Second Oponion, kedatangan Dasco ke BEI bukan sekedar karena beliau merasa bertanggung jawab untuk menstabilkan persepsi negatif terhadap politik tetapi sekaligus membaca kegelisahan presiden. Dasco orang yang sangat dekat dengan bahasa tubuh Presiden jadi Dasco pasti datang ke situ untuk memberitahu bahwa presiden In charge dalam dalam soal-soal politik dan ekonomi yang membuat pasar untuk sementara harus percaya bahwa Indonesia belum separah-parah potensi misalnya Dirush atau kesulitan ekonomi yang enggak mungkin dipulihkan lagi, dan jaminan-jaminan luar negeri tentu masih berlangsung tetapi sekali lagi kita mesti baca keadaan ekonomi ini sebagai momentum yang bisa berubah setiap saat," pungkasnya. 

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak