RIAU24.COM -Sebanyak satu juta orang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah dan wakilnya Sayyed Hashim Safieddine, yang tewas dalam serangan Israel di pinggiran selatan ibu kota, Beirut, September tahun lalu, yang diadakan pada Ahad (23/2) di Beirut Lebanon.
Pemakaman Nasrallah baru digelar secara resmi setelah lima bulan ia tewas dalam serangan udara Israel.
Sambil membawa bendera Hizbullah dan poster Nasrallah, para pendukung yang datang dari Lebanon dan negara lain di kawasan itu memenuhi stadion Camille Chamoun Sports City berkapasitas 55 ribu di pinggiran selatan Beirut.
Setelah upacara pemakaman, mereka mengikuti prosesi pemakaman di luar stadion, sebelum menguburkan Nasrallah di dekatnya.
Sumber keamanan Lebanon mengeklaim jumlah massa mencapai satu juta orang.
Pemimpin baru Hizbullah Naim Qassem dalam pidatonya menegaskan kelompok itu akan tetap "kuat".
"Kami tidak akan menyerah dan tidak akan menerima kelanjutan pembunuhan dan pendudukan, sementara kami hanya bisa menyaksikan," ungkap Qassem, dilansir Reuters.
Qassem juga menegaskan akan memberikan tekanan agar pasukan militer Israel yang hingga kini masih bertahan di beberapa titik di Lebanon, agar segera dipulangkan.
Dia mengatakan lima posisi Israel di wilayah itu sebagai bentuk pendudukan.
"Kami memilih untuk marah ketika merasa perlu, dan bersabar ketika kami merasa perlu," lanjutnya.
Beberapa tokoh yang hadir dalam pemakaman Nasrallah di antaranya Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi, delegasi Irak termasuk politisi Syiah dan komandan milisi, dan delegasi dari Houthi Yaman.
Upacara pemakaman juga diadakan untuk Hashem Safieddine, yang sempat memimpin Hizbullah selama seminggu setelah kematian Nasrallah.
(***)