5 Negara Arab Tolak Usulan Trump yang Ingin Relokasi Warga Gaza dari Palestina 

R24/zura
5 Negara Arab Tolak Usulan Trump yang Ingin Relokasi Warga Gaza dari Palestina.
5 Negara Arab Tolak Usulan Trump yang Ingin Relokasi Warga Gaza dari Palestina.

RIAU24.COM -Lima negara Arab yakni Arab Saudi, Mesir, Yordania, Uni Emirat Arab, dan Qatar menolak segala bentuk pemindahan paksa warga Palestina di Jalur Gaza.

Hal itu diutarakan menteri luar negeri kelima negara tersebut dalam pertemuan di Kairo Sabtu (1/2).

Pernyataan penolakan ini muncul setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengusulkan gagasan untuk merelokasi warga Palestina dari Jalur Gaza ke Mesir dan Yordania.

Arab Saudi Cs menegaskan penolakan mereka terhadap segala bentuk "pelanggaran hak-hak yang tidak dapat diganggu gugat" dari warga Palestina, termasuk melalui alasan "pembangunan permukiman, pengusiran, penghancuran rumah, aneksasi, pengosongan tanah dari penduduknya melalui pemindahan paksa, pemindahan yang didorong, atau pencabutan hak warga Palestina atas tanah mereka".

Dikutip AFP, kelima negara Arab ini juga menyatakan bahwa mereka "berharap dapat bekerja sama dengan pemerintahan Presiden Donald Trump untuk mencapai perdamaian yang adil dan menyeluruh di Timur Tengah, sesuai dengan solusi dua negara".

Pertemuan di Kairo Mesir ini turut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit, serta Hussein al-Sheikh, Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

Baik Mesir maupun Yordania, yang merupakan dua sekutu utama AS di kawasan, telah berulang kali menolak usulan Trump untuk "membersihkan" Jalur Gaza.

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi pada Rabu bahkan menegaskan "pemindahan rakyat Palestina dari tanah mereka adalah ketidakadilan yang tidak bisa kami terima".

Trump terus mengeluarkan pernyataan dan rencana kebijakan yang kontroversial sejak resmi dilantik sebagai presiden baru AS pada 20 Januari lalu. 

Tim transisinya disebut tengah mempertimbangkan untuk membuat opsi merelokasi sebagian dari 2 juta lebih warga Gaza ke negara lain selama proses rekonstruksi wilayah itu pasca digempur agresi brutal Israel sejak Oktober 2023 lalu.

(***) 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak