RIAU24.COM - Peneliti Senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor merasa tak yakin dengan anggapan masyarakat jika Koalisi Indonesia Maju (KIM) pengusung Prabowo Subianto di Pilpres 2024 akan bubar jalan.
KIM dianggap bubar jalan karena tergiur lalu membuat poros sendiri usai terbitnya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menghapus ambang batas pencalonan presiden 20 persen dikutip dari inilah.com, Senin 6 Januari 2025.
"Saya melihat peluang untuk menuju pencalonan presiden itu belum tentu diambil oleh parpol," sebutnya.
Dia beranggapan seperti itu karena mengusung suatu calon tak semudah membalikkan telapak tangan.
"Karena tidak sesederhana itu mengusung calon," sebutnya.
Menurutnya, banyak faktor yang dipertimbangkan parpol untuk keluar koalisi dan membentuk poros baru.
"Pertama, kekuatan finansial dalam menghadapi kontestasi," sebutnya.
Kedua, menemukan tandem atau pasangan yang menjanjikan dan berpeluang memenangkan kontestasi.
"Partai pasti berhitung. Mungkin kadernya belum layak jual. Mereka kan juga tidak mau ikut Pilpres menguras dana dan tenaga tapi peluang menangnya tidak besar. Mungkin mereka akan berpikir berulang kali," sebutnya.