Dalam pembaruan terbaru dari Daftar Merah mereka yang diterbitkan selama akhir pekan , IUCN mengatakan bahwa kadal hidup terbesar di dunia telah dipindahkan dari kategori "rentan" menjadi "terancam punah." Kelangsungan hidup spesies yang endemik di Indonesia ini terancam oleh kenaikan suhu global dan permukaan air laut berikutnya.
Baca Juga: Kejagung: Kerugian Negara Atas Korupsi Sritex Naik jadi Rp1,08 T
Faktor-faktor ini diharapkan “mengurangi habitat yang cocok untuk komodo setidaknya 30% dalam 45 tahun ke depan.”
Komodo saat ini menghuni Taman Nasional Komodo dan pulau tetangga Flores, keduanya di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Meskipun subpopulasi di taman nasional saat ini stabil dan terlindungi dengan baik, IUCN mengatakan bahwa komodo di luar kawasan lindung terancam oleh hilangnya habitat yang signifikan karena aktivitas manusia yang sedang berlangsung, termasuk ekspansi pertanian.
Baca Juga: Prabowo Ciptakan Istilah Serakahnomics saat Pidato di Depan Kader PSI, Ternyata Ini Maksdunya...
Lebih lanjut, IUCN mengatakan bahwa upaya untuk menyelundupkan hewan hidup ini keluar dari Indonesia dalam apa yang tampak sebagai perdagangan hewan peliharaan, baru-baru ini tercatat.
Taman Nasional Komodo adalah rumah bagi sekitar 2.800 komodo, menurut data resmi dari 2018.
Perkembangan yang sedang berlangsung dan rencana masa depan di taman telah menjadi berita utama, yang terbaru adalah permintaan dari Komite Warisan Dunia UNESCO untuk menghentikan proyek infrastruktur karena kekhawatiran atas dampak lingkungan mereka.
