RIAU24.COM - Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR, Viktor Bungtilu Laiskodat mengaku heran dengan masuknya 250 ton beras impor di Sabang, Aceh.
Hal ini jelas bertentangan dengan penegasan Presiden Prabowo Subianto yang menyebut Indonesia telah mencapai kemandirian pangan dan mencatatkan surplus beras nasional, dikutip dari rmol id, Selasa, 25 November 2025.
Bahkan, dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September 2025, Prabowo mengatakan cadangan beras mencapai 4 juta ton.
"Saat Indonesia mencatat panen raya dengan stok beras melimpah, sangat disayangkan jika tetap dilakukan impor dari negara lain," ujarnya.
Tambahnya, kebutuhan beras di Sabang harus bisa dipenuhi dari stok beras nasional yang melimpah, tanpa harus mengandalkan impor.
Dia mengetahui, produksi beras nasional hingga Oktober 2025 mencapai 31,04 juta ton, sementara kebutuhan konsumsi nasional sekitar 27,3 juta ton.
Dengan demikian, Indonesia mencatat surplus sekitar 3,7 juta ton.
"Mari kita jaga kedaulatan dan wibawa pangan Indonesia dengan mengoptimalkan stok dalam negeri tanpa bergantung pada impor," ujarnya.
Dia berharap ada koordinasi yang matang dan komprehensif antara Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BKPS) dengan pemerintah, agar setiap kebijakan yang diambil sejalan dengan visi besar Indonesia dan tidak menimbulkan kebijakan yang kontraproduktif.