RIAU24.COM - Sebuah startup China di bidang longevity dan biosains, Lonvi Biosciences mengklaim menemukan 'pil panjang umur' yang membuat manusia bisa hidup hingga 150 tahun. Pil yang dibuat menargetkan sel-sel menua yang sudah tidak lagi membelah dan dapat meningkatkan risiko peradangan.
"Ini bukan sekedar pil lain. Bahan utama dalam obat baru ini tidak hanya meningkatkan umur panjang, tapi juga mengurangi penyakit terkait usia dengan memperkuat kesehatan tingkat sel," kata CEO Lonvi, Ip Zhu dikutip dari Oddity Central, Kamis (20/11/2025).
Perusahaan ini menyebut hidup hingga 150 tahun adalah hal yang sangat realistis. Mereka menyebut pil ini akan tersedia dalam beberapa tahun ke depan.
Pil ini dibuat dengan mengonsentrasikan procyanidin C1 (PCC1), sebuah molekul yang diisolasi dari biji anggur. Dalam penelitian sebelumnya, kandungan ini telah dikaitkan dengan banyak manfaat peningkatan kelangsungan hidup pada hewan uji coba.
Uji coba yang dilakukan perusahaan berbasis di Shenzhen itu menunjukkan tikus percobaan yang diberi formulasi hidup 9,4 persen lebih lama secara keseluruhan dan 64,2 persen lebih lama sejak hari pertama perawatan.
Untuk mendapatkan hasil maksimal, ilmuwan menuturkan pil tersebut harus dikombinasikan dengan gaya hidup sehat dan perawatan medis.
Lonvi Bioscience membuka laboratorium utamanya pada tahun 2022. Itu tak lama setelah tim Shanghai merilis temuan soal PCC1.
"Kemajuan dalam gerosains berkembang begitu cepat sehingga setidaknya mungkin untuk menunda kematian. Dalam 5-10 tahun, tidak ada yang mengidap kanker," tandas Zu.
Pemerintah China telah menjadikan penelitian umur panjang sebagai prioritas nasional bersama kecerdasan buatan dan bioteknologi. Presiden Xi Jinping sempat menunjukkan ketertarikannya terkait hal ini ketika berbincang dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin beberapa waktu lalu.
Pada saat itu, ia bertanya apakah manusia bisa segera hidup hingga usia 150 tahun. Percakapannya saat itu bocor dan mengundang perhatian dari berbagai pihak. ***