RIAU24.COM - Tentara Pakistan diduga menembakkan proyektil ke Afghanistan pada hari Kamis, meskipun kedua negara tetangga tersebut melanjutkan negosiasi perdamaian di Turki untuk memperkuat gencatan senjata yang rapuh.
Menurut kantor berita AFP, beberapa sumber di militer Afghanistan dan saksi mata setempat melaporkan insiden penembakan tersebut berlangsung selama 10-15 menit.
"Pakistan menggunakan senjata ringan dan berat dan menargetkan wilayah sipil," kata seorang sumber militer Afghanistan seperti dikutip oleh kantor berita tersebut.
Beberapa saksi mata mengatakan penembakan oleh Pakistan berlangsung selama 10-15 menit.
Sumber itu juga mengatakan bahwa Afghanistan tidak membalas dengan mengingat perundingan yang sedang berlangsung di Turki.
"Kami belum melakukan pembalasan, demi menghormati negosiasi yang sedang berlangsung," kata pejabat militer tersebut seperti dikutip AFP.
Namun, Kementerian Informasi Pakistan menolak klaim tersebut dengan mengatakan, “kami dengan tegas menolak klaim yang disebarkan oleh pihak Afghanistan mengenai insiden hari ini di perbatasan Pakistan-Afghanistan di Chaman”.
Lebih lanjut dikatakan, "penembakan dilancarkan dari pihak Afghanistan, dan pasukan keamanan kami segera merespons dengan cara yang terukur dan bertanggung jawab."
Perundingan damai Afghanistan-Pakistan di Turki
Sementara itu, putaran ketiga perundingan Pakistan-Afghanistan yang bertujuan untuk mengakhiri konflik yang sedang berlangsung, terorisme lintas batas, dan memperkuat gencatan senjata yang rapuh akan dimulai di Istanbul hari ini.
Delegasi untuk putaran perundingan ini dipimpin oleh Letnan Jenderal Asim Malik, Direktur Jenderal ISI, dan pejabat senior lainnya dari militer, badan intelijen, dan Kementerian Luar Negeri.
Delegasi Taliban termasuk Kepala Direktorat Jenderal Intelijen (GDI) Abdul Haq Waseq, Wakil Menteri Dalam Negeri Rehmatullah Najib, juru bicara Taliban Suhail Shaheen, Anas Haqqani, Qahar Balkhi, Zakir Jalali, dan kuasa usaha Afghanistan di Ankara.
Menurut laporan media, kedua belah pihak sedang meninjau pelaksanaan komitmen dari putaran perundingan sebelumnya dan berupaya menyelesaikan mekanisme yang disepakati pada prinsipnya untuk verifikasi dan pemantauan guna memastikan perdamaian.
(***)