Gempa Afghanistan: Korban Tewas Meningkat Menjadi 20 Orang, Lebih dari 320 Orang Terluka

R24/tya
Tenaga medis Afghanistan merawat korban luka di rumah sakit setelah gempa bumi yang melanda Mazar-i-Sharif pada 3 November 2025/ AFP
Tenaga medis Afghanistan merawat korban luka di rumah sakit setelah gempa bumi yang melanda Mazar-i-Sharif pada 3 November 2025/ AFP

RIAU24.COM Korban tewas akibat gempa bumi dahsyat yang melanda Afghanistan utara semalam telah meningkat menjadi 20 orang, Kementerian Kesehatan negara itu mengumumkan pada hari Senin (3 November).

Sementara upaya penyelamatan terus berlanjut, para pejabat khawatir jumlah korban tewas dapat meningkat setelah pihak berwenang mencapai desa-desa terpencil yang terputus oleh jalan rusak dan tanah longsor.

Di provinsi Balkh dan Samangan, "sekitar 320 warga negara terluka dan lebih dari 20 orang tewas," kata juru bicara kementerian, Sharafat Zaman, dalam pesan video yang dibagikan kepada para wartawan, seraya menambahkan bahwa ini merupakan jumlah korban sementara.

Sebelumnya, kementerian mengatakan bahwa setidaknya sembilan orang tewas.

Gempa berkekuatan 6,3 skala Richter tersebut melanda dekat Mazar-i-Sharif, salah satu kota terbesar di Afghanistan, pada kedalaman 28 kilometer (17 mil), menurut Survei Geologi AS.

Jumlah korban tewas meningkat

Di Provinsi Balkh, tempat Mazar-i-Sharif beribu kota, empat orang tewas dan setidaknya 120 lainnya luka-luka, ujar Kamal Khan Zadran, juru bicara Dinas Kesehatan Provinsi.

Rumah sakit di wilayah tersebut dibanjiri pasien, meskipun banyak yang telah dipulangkan setelah menjalani perawatan.

Provinsi Samangan yang bertetangga juga melaporkan korban jiwa. Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Mohammadullah Hamad, melaporkan bahwa lima orang tewas dan 143 orang luka-luka di sana.

"Sebagian besar korban luka telah kembali ke rumah setelah menerima perawatan," ujar Hamad dalam sebuah pernyataan.

Warga Mazar-i-Sharif, salah satu kota terbesar di Afghanistan utara, berhamburan ke jalan saat bangunan-bangunan bergoyang, khawatir rumah mereka akan runtuh.

Getaran juga terasa di ibu kota Kabul, sekitar 420 kilometer di selatan.

Video dari kejadian semalam menunjukkan getaran hebat saat bangunan-bangunan berguncang akibat gempa.

Afghanistan dan gempa bumi

Bencana ini menambah panjang daftar gempa dahsyat yang melanda Afghanistan dalam beberapa tahun terakhir.

Pada bulan Agustus, gempa berkekuatan 6,0 skala Richter di wilayah timur menewaskan lebih dari 2.200 orang dan meratakan seluruh desa.

Pada tahun 2023, gempa di provinsi Herat di bagian barat menewaskan ratusan orang, sementara gempa lain di Nangarhar pada tahun 2022 menghancurkan ribuan rumah.

Infrastruktur komunikasi yang buruk dan medan yang sulit telah lama menghambat upaya tanggap darurat di Afghanistan.

Banyak daerah terdampak berada di pegunungan dan terpencil, sehingga menyulitkan tim penyelamat untuk menilai kerusakan atau mengirimkan bantuan dengan cepat.

Gempa bumi sering terjadi di Afghanistan, terutama di dekat Pegunungan Hindu Kush, tempat bertemunya lempeng tektonik utama.

Kerentanan negara ini diperparah oleh infrastruktur yang buruk, yang sering kali menyebabkan tingginya korban jiwa saat terjadi gempa kuat.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak