RIAU24.COM - Ketua Dewan Direksi GREAT Institute Syahganda Nainggolan menilai Komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam pemberantasan korupsi menjadi salah satu faktor meningkatnya kepercayaan publik terhadap pemerintah.
Seperti aksi Prabowo yang tidak segan menjaga jarak bahkan kepada kerabat yang tersangkut kasus hukum, ujarnya dikutip dari rmol.id, Jumat, 31 Oktober 2025.
"Sampai yang namanya teman-teman dia, yang paling dekat, punya keponakan, namanya Nadiem Makarim, ketika ditangkap, dia nggak mau bela Prabowonya," sebutnya.
Termasuk polemik proyek Kereta Cepat Whoosh yang saat ini tengah menjadi sorotan publik.
Menurutnya, sikap tegas terhadap dugaan penyimpangan anggaran dalam proyek tersebut merupakan bagian dari semangat antikorupsi yang didorong oleh pemerintahan Prabowo.
"Sekarang ada kasus Whoosh yang lagi ribut. Orang ingin diperiksa apakah ada korupsi di situ. Itu kan digerakkan oleh Menkeu Pak Purbaya pertama sekali, ketika dia mempersoalkan APBN tidak boleh dipakai untuk utang-utang Whoosh yang dihasilkan oleh rezim Jokowi dan Luhut di situ," ujarnya.
Meski banyak pihak yang memiliki hubungan dekat dengan Prabowo terlibat dalam proyek tersebut, hal itu tidak mempengaruhi sikap tegas Presiden.
"Itu kan teman dia, tapi untuk urusan yang berbau KKN, nepotisme, dia sangat anti," ujarnya.
 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                