RIAU24.COM - Dalam upaya memperkuat komitmen terhadap dekarbonisasi dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan, PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo, subholding dari Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), menggandengIkatan Keluarga Besar Istri (IKBI) menggelar seminar bertajuk “Memulai dan Konsisten Hidup Minim Sampah Mulai dari Rumah”.
Kegiatan yang diselenggarakan di Jakarta pekan lalu ini merupakan bagian dariinisiatif perusahaan dalam menggalakkan budaya zero waste, tidak hanya di lingkungan kerja, tetapi juga di kalangan keluarga karyawan dan masyarakat sekitar.
Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko K. Santosa, mengatakan bahwapencapaian target Net Zero Emission pada tahun 2030 harus menjadi gerakankolektif yang melibatkan seluruh elemen perusahaan, termasuk keluarga besarkaryawan.
“Transformasi keberlanjutan PalmCo tidak hanya sebatas teknologi dan operasionalindustri kelapa sawit, tetapi juga perubahan pola hidup yang bermula dari rumah, Senin (22/9/2024). “Penerapan gaya hidup minim sampah merupakanlangkah nyata yang memperkuat komitmen perusahaan dalam agenda lingkungan,” imbuhnya.
Sebagai bagian dari strategi keberlanjutan perusahaan, PTPN IV PalmCo secarakonsisten menerapkan prinsip zero waste di level operasional. Perusahaan telahmengoptimalkan limbah cair kelapa sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME) menjadi biogas dan pupuk organik. Langkah tersebut berhasil membawa PalmComemperoleh Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) dan terdaftar di IDX Carbon sejak Agustus 2025.
Dalam peta jalan dekarbonisasi yang telah disusun, PalmCo menargetkanpengurangan emisi gas rumah kaca hingga 48 persen pada tahun 2030 denganmengedepankan konsep ekonomi sirkular yang menitikberatkan pada efisiensisumber daya dan pemanfaatan limbah berkelanjutan.
Ketua IKBI PTPN IV PalmCo, Lina Jatmiko, menegaskan bahwa keberhasilangerakan minim sampah sangat ditentukan oleh perubahan pola konsumsi di tingkatrumah tangga.
“Zero Waste bukan berarti tanpa sampah sama sekali, melainkan kesadaran yang konsisten untuk mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang. Bila dilakukan dari rumah, keluarga akan menjadi agen perubahan bagi lingkungan,” ujarLina.
Ia mencontohkan sejumlah langkah sederhana seperti membawa botol minum atautumbler sendiri, menggunakan tas belanja kain, hingga mengganti tisu sekali pakaidengan sapu tangan. Menurutnya, tindakan kecil yang dilakukan secara konsistendapat memberikan dampak besar terhadap pengurangan sampah plastik sekalipakai.
Baca Juga:
Holding Perkebunan Nusantara Dukung PTPN I Regional 2 Jadikan Rengganis Suspension Bridge Laboratorium Vokasi dan Eduwisata
“Satu keluarga yang terbiasa membawa tumbler ke kantor atau sekolah bisamengurangi ribuan gelas plastik dalam setahun. Dampak kolektif dari kebiasaankecil inilah yang menjadi fokus utama seminar ini,” jelas Lina.
Perkuat Nilai Keberlanjutan
Mendukung kegiatan tersebut, Direktur Keuangan PTPN IV PalmCo, Hilda Savitri, yang juga merupakan Pembina Srikandi PTPN IV PalmCo, menilai edukasi yang digagas IKBI menjadi bagian penting dari strategi keberlanjutan perusahaan.
“PalmCo terus berinovasi dalam pengelolaan limbah dan efisiensi energi. Namun, keberhasilan jangka panjang sangat bergantung pada bagaimana budayakeberlanjutan tertanam dalam keseharian seluruh keluarga karyawan,” ujar Hilda.
Ia menambahkan, keterlibatan keluarga bukan hanya memperkuat nilai-nilaikeberlanjutan, tetapi juga menciptakan lingkungan sosial yang mendukungperubahan perilaku secara luas.
“Jika komitmen lingkungan hanya berhenti di level manajemen, maka potensiperubahan akan terbatas. Keluarga sebagai unit sosial terkecil memiliki peranpenting agar nilai-nilai ini tumbuh dan berkelanjutan,” tegasnya.
Seminar Zero Waste Lifestyle ini menjadi bagian dari upaya memperluaspemahaman bahwa menjaga lingkungan bukan hanya tanggung jawab perusahaan, tetapi juga tanggung jawab kolektif seluruh masyarakat.
PTPN IV PalmCo dan IKBI optimistis, dengan memperkuat budaya minim sampah di lingkungan rumah tangga, langkah menuju target Net Zero Emission 2030 dapatdipercepat. Gerakan ini sekaligus menjadi warisan penting bagi generasi mendatanguntuk hidup lebih harmonis dengan alam. “Kesadaran dan tindakan kecil yang konsisten akan membawa perubahan besar bagi lingkungan dan keberlanjutanbisnis kami,” pungkas Jatmiko. ***
 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                