RIAU24.COM - Federal Reserve pada hari Rabu memangkas suku bunga acuannya sebesar seperempat poin untuk kedua kalinya tahun ini.
Langkah ini dapat memberikan sedikit keringanan finansial bagi konsumen dan pelaku bisnis, tetapi juga berisiko karena inflasi terus meningkat.
Bank sentral mengatakan dalam sebuah pernyataan saat mengumumkan pemangkasan suku bunga bahwa meskipun aktivitas ekonomi telah meningkat, pertumbuhan lapangan kerja telah melambat dan inflasi telah meningkat.
Pemangkasan suku bunga ini akan mengurangi biaya pinjaman dalam perekonomian dan akan berdampak langsung pada kredit mobil dan kartu kredit.
Meskipun suku bunga KPR tidak secara langsung terkait dengan suku bunga acuan, keduanya seringkali bergerak secara paralel.
Ketua Fed Jerome Powell memperingatkan dalam konferensi pers bahwa penutupan pemerintah, yang dimulai pada 1 Oktober, akan membebani aktivitas ekonomi karena berlarut-larut, tetapi menambahkan bahwa efek tersebut akan berbalik setelah penutupan berakhir.
Batas waktu pendanaan bantuan pangan dan gaji bagi pekerja federal, termasuk pengontrol lalu lintas udara dan agen TSA, akan tiba minggu ini, sementara Kongres masih menemui jalan buntu.
Pemangkasan suku bunga terjadi di tengah ekonomi AS">AS yang sedang bergulat dengan pasar tenaga kerja yang melambat dan pertumbuhan harga yang membandel.
Beberapa perusahaan besar telah mengumumkan ribuan PHK, sementara banyak pegawai pemerintah masih dirumahkan akibat penutupan pemerintah.
Berdasarkan data federal, pertumbuhan harga pada bulan September mencapai titik tertinggi sejak Januari.
Keputusan suku bunga The Fed berikutnya dijadwalkan pada 10 Desember.
Powell mengatakan bahwa terdapat pandangan yang sangat berbeda tentang apa yang harus dilakukan The Fed pada pertemuan berikutnya.
“Kebijakan tidak berada pada jalur yang telah ditentukan sebelumnya,” kata Powell.
Biasanya, ketika pasar tenaga kerja melambat, suku bunga yang lebih rendah memacu aktivitas ekonomi, dan ketika inflasi meningkat, The Fed menaikkan suku bunga untuk menahan kenaikan harga.
The Fed menghadapi dilema saat ini ketika data menunjukkan pelemahan lapangan kerja dan kenaikan harga secara bersamaan.
Suku bunga yang lebih rendah terkadang memperburuk inflasi dengan meningkatkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan.
Data ketenagakerjaan menunjukkan AS sedang mengalami salah satu pasar tenaga kerja terlemah di abad ke-21.
Saham sedikit menguat setelah pengumuman pada hari Rabu.
(***)