Donald Trump Perintahkan Pentagon untuk Segera Memulai Uji Coba Senjata Nuklir

R24/tya
Presiden AS Donald Trump/ AFP
Presiden AS Donald Trump/ AFP

RIAU24.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Rabu (30 Oktober) mengatakan bahwa ia telah menginstruksikan Departemen Perang untuk segera memulai uji coba senjata nuklir, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Langkah ini diambil setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Moskow telah berhasil menguji coba pesawat nirawak bawah air bertenaga nuklir yang berkemampuan nuklir.

Perlu diketahui, ini adalah pertama kalinya AS memerintahkan uji coba senjata nuklir setelah tahun 1992.

Dalam sebuah unggahan di Truth Social, Trump mengatakan bahwa Amerika Serikat memiliki lebih banyak senjata nuklir daripada negara lain.

Trump menekankan bahwa ia membenci uji coba senjata nuklir karena daya rusaknya yang luar biasa, dan menambahkan bahwa ia memerintahkan hal yang sama karena program uji coba negara-negara lain.

"Rusia berada di posisi kedua, dan Tiongkok di posisi ketiga, tetapi akan sama dalam 5 tahun. Karena program uji coba negara-negara lain, saya telah menginstruksikan Departemen Perang untuk mulai menguji Senjata Nuklir kami secara setara. Proses itu akan segera dimulai," ujarnya dalam unggahan tersebut.

Pengumuman Trump muncul beberapa menit sebelum pertemuannya dengan pemimpin Tiongkok, Xi Jinping.

Hal itu juga terjadi setelah Rusia menguji rudal jelajah Burevestnik berkemampuan nuklir.

Rusia juga melakukan uji coba torpedo super bertenaga nuklir Poseidon, menurut Reuters.

Trump menyebut uji coba ini tidak pantas, meskipun Sergei Ryabkov, seorang ajudan dekat Putin, mengklaim bahwa Moskow telah memberi tahu AS sebelumnya tentang uji coba tersebut.

Selama masa jabatan pertamanya, Trump mengupayakan peningkatan persenjataan nuklir AS hampir sepuluh kali lipat, lapor NBC News.

Perlu dicatat bahwa AS terakhir kali melakukan uji coba nuklir, ‘Divider,’ pada 23 September 1992, di Situs Keamanan Nasional Nevada.

Presiden George H. W. Bush kemudian memberlakukan moratorium pada tahun itu, tetapi AS tetap memiliki kemampuan untuk melanjutkan uji coba di situs yang sama jika diperlukan.

Namun, menanggapi unggahan Trump, anggota Kongres Nevada, Dina Titus, menulis di akun X: "Sama sekali tidak. Saya akan mengajukan undang-undang untuk menghentikan ini."

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak