RIAU24.COM - Kemalasan sering kali dianggap sebagai sifat buruk yang harus dihindari. Namun, tahukah Anda bahwa ada penelitian yang menunjukkan bahwa orang yang cenderung malas justru memiliki IQ lebih tinggi?
Dikutip dari laman Your Tango, peneliti dari Florida Gulf Coast University menggunakan tes tertulis untuk menemukan kelompok penelitian yang tepat dalam menguji teori tersebut.
Studi tahun 2016 yang diterbitkan dalam Jurnal Psikologi Kesehatan ini membagi para peserta menjadi dua kelompok, mereka yang suka berpikir secara aktif mencari situasi yang merangsang pikiran dan mereka yang lebih suka melakukan apa saja selain berpikir.
Hasilnya, kelompok yang senang menikmati kegiatan seperti memecahkan teka-teki menunjukkan tingkat Need for Cognition (NFC) atau kebutuhan akan kognisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang lebih menyukai aktivitas yang kurang merangsang mental.
Baca Juga: Tahukah Anda, Inilah 11 Kebiasaan yang Disebut Jadi Ciri-ciri Seseorang Punya IQ Rendah
Peserta diberikan monitor aktivitas yang melacak pergerakan mereka mereka setiap 30 detik. Dengan mengumpulkan data 20.000 poin per orang, para peneliti menganalisis dan membandingkan tingkat aktivitas antara kedua kelompok. Para peneliti menemukan perbedaan yang signifkan antara individu dengan NFC rendah dan NFC tinggi.
Selama hari kerja, mereka yang memiliki NFC rendah lebih aktif dibandingkan kelompok dengan NFC tinggi. Namun, di akhir pekan, data menunjukkan bahwa kedua kelompok lebih cenderung bermalas-malasan.
Jadi, apakah orang malas sebenarnya pintar dan orang pintar cenderung malas? Setelah 7 hari pengamatan, hasilnya menemukan bahwa kelompok 'pemikir' secara signifikan lebih sedikit berakivitas selama hari kerja dibandingkan mereka yang kurang suka berpikir mendalam.
Para peneliti juga menemukan bahwa di akhir pekan, tingkat aktivitas orang malas dan pintar sama. Kemungkinan orang pintar memiliki kesempatan untuk bergerak lebih banyak dan akhir pekan memang dirancang untuk bersantai. Sehingga, mereka yang biasanya sangat aktif mengurangi aktivitas fisiknya.
Para peneliti berteori, orang yang lebih pintar cenderung lebih malas karena memiliki rentang perhatian yang lebih panjang.
Baca Juga: Para Ilmuwan Menciptakan Ginjal 'Universal', Satu Organ Cocok untuk Semua Golongan Darah
"Temuan dari penelitian di Amerika Serikat mendukung gagasan bahwa orang dengan IQ tinggi tidak mudah merasa bosan, sehingga mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk berpikir, sedangkan mereka yang kurang suka berpikir cenderung cepat bosan, sehingga perlu mengisi waktunya dengan aktivitas fisik," tulis studi tersebut.
Orang cerdas tidak selalu perlu terus bergerak untuk mencari hiburan atau rangsangan baru. Dengan kata lain, orang pintar bisa betah berjam-jam di rumah hanya untuk membaca, tidur siang, atau merenang.
Sementara, orang kurang cerdas cenderung ingin mengisi aktivitas agar otaknya tidak terlalu banyak berpikir.