Israel akan Melanjutkan Gencatan Senjata Setelah Menyerang Jalur Gaza dan Menghentikan Bantuan

R24/tya
Perang di Gaza/ Reuters
Perang di Gaza/ Reuters

RIAU24.COM - Setelah saling serang udara mematikan di Gaza pada hari Minggu (20 Oktober) yang menewaskan puluhan orang, Israel mengisyaratkan bahwa mereka tidak ingin kesepakatan damai yang rapuh ini runtuh.

Israel mengatakan hal itu setelah memerintahkan militernya untuk menghentikan bantuan ke Jalur Gaza.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan telah melanjutkan penegakan gencatan senjata setelah serangan udara balasan terhadap Hamas.

"Sesuai dengan arahan eselon politik, dan setelah serangkaian serangan signifikan, IDF telah mulai menegakkan kembali gencatan senjata menyusul pelanggarannya oleh organisasi teror Hamas," kata militer dalam sebuah pernyataan yang diposting di X.

IDF menambahkan bahwa pihaknya akan terus menegakkan perjanjian gencatan senjata dan akan menanggapi dengan tegas setiap pelanggaran.

Israel melancarkan serangan baru terhadap target-target Hamas di Gaza selatan sebagai tanggapan atas pelanggaran gencatan senjata oleh kelompok militan Palestina hari ini.

Sebelumnya, seorang pejabat militer Israel memperingatkan akan adanya serangan lebih lanjut setelah tentara Israel menyerang kota Rafah di Gaza selatan dan kota Beit Lahia di utara pada hari yang sama.

Israel menuduh Hamas melanggar gencatan senjata, yang ditengahi oleh Presiden AS Donald Trump.

"Menanggapi pelanggaran terang-terangan terhadap perjanjian gencatan senjata hari ini, IDF (militer) telah memulai serangkaian serangan terhadap target-target teror Hamas di Jalur Gaza selatan," kata militer dalam sebuah pernyataan.

Serangan terbaru ini menandai serangan kedua sejak gencatan senjata diberlakukan di Gaza sembilan hari lalu.

Menyusul gelombang serangan pertama pada Minggu pagi, militer Israel menyatakan bahwa serangan tersebut dilancarkan sebagai balasan atas setidaknya tiga serangan Hamas terhadap pasukannya.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memperingatkan Hamas agar tidak melanggar gencatan senjata di Gaza.

"Hamas akan membayar harga yang mahal untuk setiap tembakan dan setiap pelanggaran gencatan senjata," ujarnya dalam sebuah pernyataan.

"Jika pesan ini tidak dipahami, respons kami akan semakin keras," pungkasnya.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak