RIAU24.COM - Departemen Luar Negeri AS mengumumkan pada hari Rabu (8 Oktober) bahwa mereka telah memecat seorang pejabat Dinas Luar Negeri karena tidak mengungkapkan hubungan asmaranya dengan seorang warga negara Tiongkok yang memiliki hubungan dengan Partai Komunis Tiongkok (PKT).
Tommy Pigott, juru bicara departemen tersebut, mengonfirmasi pemecatan tersebut, dengan mengatakan bahwa pejabat tersebut mengaku menyembunyikan hubungan tersebut.
"Departemen Luar Negeri telah resmi memberhentikan seorang pejabat Dinas Luar Negeri yang mengaku menyembunyikan hubungan asmaranya dengan seorang warga negara Tiongkok yang diketahui memiliki hubungan dengan Partai Komunis Tiongkok," kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Tommy Pigott.
Meskipun individu yang dimaksud tidak memberikan bukti konkret spionase, ia mengungkapkan kekhawatirannya melalui video, yang menunjukkan bahwa pasangannya mungkin seorang mata-mata.
Ia juga mengakui bahwa ayah pasangannya terlibat langsung dengan PKT.
Keputusan departemen ini menandai pertama kalinya seorang pegawai diberhentikan berdasarkan perintah eksekutif era Trump, yang mewajibkan semua pegawai pemerintah untuk menjunjung tinggi dan menerapkan kebijakan presiden.
"Kami akan mempertahankan kebijakan tanpa toleransi bagi siapa pun yang tindakannya mengancam keamanan nasional," tegas Pigott.
Awal tahun ini, AS memberlakukan pembatasan terhadap diplomat Amerika di Tiongkok, melarang mereka menjalin hubungan romantis dengan warga negara setempat—sebuah tindakan langka yang mengingatkan pada tindakan pencegahan era Perang Dingin.
Pada minggu-minggu terakhir masa kepresidenan Joe Biden, Departemen Luar Negeri AS memberlakukan pembatasan baru yang luas yang melarang semua personel pemerintah Amerika yang ditempatkan di Tiongkok—termasuk anggota keluarga dan kontraktor yang telah mendapatkan izin keamanan—untuk menjalin hubungan romantis atau seksual dengan warga negara Tiongkok.
Kebijakan ini, yang mengingatkan pada langkah-langkah era Perang Dingin, diam-diam diterapkan pada bulan Januari oleh Duta Besar AS saat itu, Nicholas Burns, tepat sebelum keberangkatannya dari Beijing.
Dijuluki aturan ‘non-fraternisasi,’ aturan ini secara efektif melarang hubungan romantis pribadi antara utusan Amerika dan warga negara Tiongkok.
(***)