RIAU24.COM - Dalam apa yang mungkin menjadi berkah bagi pasien kanker, vaksin berbasis mRNA telah dikembangkan yang telah menunjukkan efikasi dan keamanan 100% dalam uji klinis.
Vaksin Enteromix dalam uji klinisnya membantu pasien dengan tumor besar dengan mengurangi ukurannya dan menghancurkan kanker.
Menurut Russia Today (RT), vaksin tersebut kini hanya menunggu persetujuan akhir dari Kementerian Kesehatan untuk peluncurannya.
Semua tentang pengembangan vaksin
Dikembangkan oleh Rusia, Enteromix adalah vaksin kanker pertama yang berbasis pada platform teknologi mRNA yang sama, yang berhasil digunakan dalam vaksin Covid 19.
Vaksin ini, sebuah solusi imunoterapi generasi mendatang, dirancang untuk secara spesifik menargetkan dan membasmi sel kanker dengan presisi, memberikan harapan baru bagi jutaan pasien kanker di seluruh dunia.
Enteromix adalah suntikan intramuskular dan telah memasuki penggunaan klinis awal di beberapa pusat onkologi di Rusia.
Yang perlu diperhatikan, vaksin merupakan pendekatan khusus untuk terapi kanker, tidak seperti pendekatan tradisional kemoterapi atau radiasi, karena pendekatan ini dipersonalisasi untuk setiap pasien.
Aspek penting lain dari vaksin ini adalah tidak dilaporkan adanya efek samping serius selama uji coba pada pasien.
Pusat Penelitian Radiologi Medis Nasional Kementerian Kesehatan Rusia bekerja sama dengan Institut Biologi Molekuler Engelhardt (EIMB) dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia (RAS) telah mengembangkan obat tersebut.
Siapa saja yang dapat memperoleh manfaat dari Enteromix?
Pasien dengan kanker paru-paru, payudara, kolorektal, atau pankreas juga dapat memperoleh manfaat dari vaksin ini.
Pasien berisiko tinggi dengan sindrom kanker herediter (misalnya, BRCA1/2) dan mereka yang memiliki kanker resistan kemoterapi dapat menerima vaksin ini.
Pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dan tidak dapat mentoleransi terapi tradisional adalah kelompok orang lain yang dapat mengandalkan vaksin untuk pengobatan.
Setelah uji coba yang berhasil, vaksin tersebut sekarang hanya menunggu izin regulasi dari pemerintah Rusia.
(***)