RIAU24.COM - Di usia 18 tahun, Zach Yadegari sudah mencatatkan prestasi luar biasa.
Ia adalah CEO sekaligus salah satu pendiri Cal AI, aplikasi pelacak kalori berbasis kecerdasan buatan (AI) yang saat ini menghasilkan sekitar 1,4 juta dollar AS per bulan atau sekitar Rp 21 miliar (asumsi kurs Rp 16.462 per dollar AS).
Aplikasi yang diluncurkan pada Mei 2024 itu memungkinkan pengguna mengunggah foto makanan, lalu sistem AI memperkirakan jumlah kalorinya.
Menurut Yadegari, akurasi aplikasi ini mencapai 90 persen.
Baca Juga: Penyebab Layar HP Bergerak Sendiri Tanpa Disentuh
“Menurut saya, kewirausahaan itu keren karena pada akhirnya usia tidak terlalu penting. Anda hanya perlu baik atau tidak baik dalam apa yang Anda lakukan, dan pasar yang akan menentukan hasilnya,” kata Yadegari, dilansir dari CNBC, Minggu (7/9).
Kecintaan Yadegari pada teknologi berawal dari hobinya bermain Minecraft. Saat berusia tujuh tahun, sang ibu mengirimnya ke kamp coding.
Dari situ, ia mulai belajar secara otodidak lewat video YouTube dan berinteraksi dengan programmer lain secara daring.
Sebagai siswa SMA, ia membuat situs gim bernama Totally Science yang populer karena bisa digunakan untuk melewati sistem blokir internet sekolah.
Situs itu dijual pada Februari 2024 seharga 100.000 dollar AS atau sekitar Rp 1,65 miliar kepada perusahaan gim Freeze Nova.
Setelah itu, Yadegari mencoba membuat aplikasi viral, tetapi beberapa kali gagal. Ide Cal AI muncul dari kebiasaannya berolahraga.
Ia merasa repot setiap kali harus memasukkan data makanan secara manual ke aplikasi pelacak kalori. Bersama tiga rekannya, ia kemudian membangun model AI yang bisa mengenali makanan hanya dari foto.
Cal AI resmi meluncur pada Mei 2024. Aplikasi ini gratis diunduh di Apple App Store dan Google Play Store, dengan biaya berlangganan 2,49 dollar AS per bulan atau 29,99 dollar AS per tahun.
Dalam bulan pertama, Cal AI meraih pendapatan lebih dari 28.000 dollar AS, lalu meningkat menjadi 115.000 dollar AS pada bulan kedua.
Sejak itu, pertumbuhan perusahaan terus melesat hingga kini memiliki 30 karyawan.
Menurut dokumen yang ditinjau CNBC Make It, aplikasi ini membukukan laba operasional bersih sekitar 274.000 dollar AS per bulan, sebelum pajak dan bunga. Hingga Juli 2025, Cal AI telah diunduh lebih dari 8,3 juta kali.
Baca Juga: Samsung Galaxy S25 FE Diluncurkan, Berikut Spesifikasi Layar, Baterai, dan Fitur Kamera
Meski baru masuk kuliah di University of Miami pada Agustus 2025, Yadegari mengaku tak berniat bertahan lama di kampus.
Di media sosial, ia kerap menampilkan gaya hidup mewah ala CEO startup. Dalam sebuah video Instagram pada 23 Agustus, ia terlihat berpesta di rumah besar bersama teman-temannya, lalu berangkat kuliah dengan Lamborghini berpelat “CAL AI”.
Dalam video itu juga ditampilkan iklan kursus daring pembuatan aplikasi yang ia jalankan bersama rekannya, menampilkan adegan seorang pria berbaring di kolam, yang lain berolahraga, dan satu lagi merokok cerutu sembari berkata, “Masyarakat berbohong kepada Anda, uang memang bisa membeli kebahagiaan.”