RIAU24.COM - Seminggu setelah menjamu Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska, Presiden AS Donald Trump tampak ragu untuk mengatur perundingan langsung antara Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, menggambarkan keduanya seperti minyak dan cuka.
"Kita lihat saja apakah Putin dan Zelensky akan bekerja sama," kata Trump.
"Mereka tidak akur, karena alasan yang jelas, tapi kita lihat saja nanti. Lalu kita lihat apakah saya perlu hadir atau tidak," tambahnya.
Trump telah mendesak pertemuan antara kedua pemimpin tersebut sebagai bagian dari upayanya untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina. Namun sejauh ini, ide tersebut belum terwujud.
Rusia belum memberi sinyal rencana
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan kepada NBC News bahwa saat ini tidak ada pertemuan yang direncanakan antara Putin dan Zelensky, meskipun ada spekulasi bahwa pertemuan puncak bisa menjadi langkah selanjutnya menuju perdamaian.
Lavrov mengatakan Moskow telah menunjukkan fleksibilitas terkait isu-isu yang diangkat oleh Trump pada pertemuan puncak Alaska pekan lalu, tetapi mengklaim bahwa Zelensky mengatakan 'tidak' untuk semuanya.
"Putin siap bertemu dengan Zelensky ketika agenda untuk pertemuan puncak sudah siap, dan agenda ini sama sekali belum siap," ujarnya, menuduh Ukraina menghalangi kemajuan.
Trump telah memunculkan harapan sebelumnya
Di awal pekan, Trump mengisyaratkan adanya rencana pertemuan antara kedua pemimpin, dengan kemungkinan pertemuan puncak trilateral yang juga melibatkannya.
Dalam pertemuan dengan para pemimpin Eropa, Trump bahkan menerima telepon selama 40 menit dari Putin dan kemudian mengisyaratkan bahwa roda pertemuan perdamaian sedang berjalan, hanya lokasinya yang akan diputuskan.
(***)