Rusia Diduga Mengubah Ukraina yang Diduduki Jadi Pangkalan Militer Besar untuk Serangan di Masa Mendatang

R24/tya
perang Rusia-Ukraina /Reuters
perang Rusia-Ukraina /Reuters

RIAU24.COM - Sementara perang Rusia-Ukraina terus berlanjut meskipun ada tekanan Trump untuk menghentikan pembunuhan, citra satelit terbaru yang disediakan oleh Planet Labs menunjukkan bahwa Rusia mengubah bagian-bagian Ukraina yang didudukinya menjadi pangkalan militer raksasa dan landasan peluncuran potensial untuk agresi di masa mendatang, Kyiv Independent, surat kabar lokal Ukraina, melaporkan.

Disebutkan bahwa pasukan Rusia di wilayah pendudukan, terutama di wilayah Donetsk timur dan oblast Luhansk, mengubah infrastruktur sipil menjadi pangkalan tempat mereka dapat membiarkan tentara mereka tinggal.

Dari lokasi ini, mereka juga akan mengangkut amunisi dan meluncurkan drone mereka dari jarak yang lebih dekat dari sebelumnya ke wilayah yang dikuasai Ukraina, menurut laporan Kyiv Independent.

Bandara Internasional Donetsk adalah salah satu contoh terbaiknya. Berdasarkan citra satelit, terlihat adanya penumpukan tiba-tiba di fondasi bandara lama.

Bandara ini merupakan salah satu tempat persembunyian terakhir tentara Ukraina di Donetsk hingga partisan yang didukung Rusia mengambil alihnya pada akhir tahun 2014.

Rekaman bulan April menunjukkan bandara tersebut tampak sama sepinya seperti saat pertama kali direbut.

Namun, pada akhir Juli, pasukan Rusia telah mengaspal ulang landasan pendaratan.

Vadym Hlushko, pendiri proyek OSINT Ukraina Kiberboroshno, mengatakan bahwa struktur bandara baru tersebut merupakan landasan peluncuran bagi kawanan drone jarak jauh Rusia yang terus bertambah.

"Inilah yang disebut infrastruktur reyot garasi untuk menyimpan dan meluncurkan drone kamikaze jenis 'Shahed'. Selain instalasi peluncuran utama, mereka juga memasang apa yang disebut 'umpan' posisi peluncuran palsu dan lokasi palsu," ujar Hlushko kepada Kyiv Independent.

Ia lebih lanjut memperingatkan bahwa peluncuran dari Bandara Donetsk bahkan dapat memungkinkan Shahed terbang dengan membawa peluru artileri, yang dapat mereka jatuhkan di sepanjang jalan menuju serangan kamikaze terakhir mereka.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak